Abstrak


Strategi Penanaman Nasionalisme pada Pondok Pesantren


Oleh :
Asrori Arafat - D0314010 - Fak. ISIP

Nasionalisme adalah salah satu bentuk ungkapan perasaan cinta para warga Negara terhadap tanah airnya. Dengan adanya rasa cinta itulah yang nantinya akan mengembangkan rasa persatuan dan kesatuan pada negara tersebut. Dewasa ini banyak generasi muda yang mulai memudar jiwa nasionalismenya sehingga peneliti ingin mengetahui bagaimana lembaga pendidikan pondok pesantren menanamkan nasionalisme kepada para santri. Penelitian ini mengambil lokasi di Pondok Pesantren Sunan Gunungjati Ba’alawi, Gunungpati, Semarang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori aksi yang dikemukakan oleh Max Weber. Jenis penelitian ini adalah Studi Kasus, data diambil dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling dan untuk menjamin validitas data digunakan triangulasi sumber.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati Ba’alawi dalam menanamkan nasionalisme dilakukan dengan kegiatan-kegiatan harian yang dilakukan oleh santri, seperti saat hidup dalam pondok, saat mengerjakan sesuatu didalam pondok. Melalui kegiatan rutinan tiap minggu dan tiap bulan, seperti adanya kegiatan roan, ziarah kubur, pengajian, khitobah, dan lain sebagainya. Dan juga kegiatan tahunan, baik secara kegamaan maupun secara nasional, seperti adanya kegiatan di hari raya islam, peringatan maulid nabi, hingga kegiatan agenda negara, seperti upacara bendera 17 Agustus hingga acara lainnya. Beberapa faktor yang mendukung diantaranya adalah kepedulian masyarakat sekitar, guru yang selalu bisa menjadi contoh, antusiasme santri, dan juga hubungan baik dengan perangkat negara, seperti dengan TNI maupun POLRI. Namun ada beberapa hal yang menjadi penghambat, salah beberapa diantaranya adalah kondisi alam yang terlampau nyaman, beberapa santri yang masih memiliki rasa kurang peka terhadap sekitar, dan juga peraturan yang kurang begitu mengikat para santri. Implementasi dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjadi contoh baik bagi pendidikan formal maupun non-formal lain dalam menanamkan nasionalisme kepada generasi muda.