ABSTRAK
Krisis Asia yang terjadi pada tahun 1997 dan krisis Global tahun 2008 telah memberikan dampak yang cukup serius terhadap perekonomian negara-negara di Asia Tenggara. Terjadinya krisis dapat dikaitkan dengan hubungan antar negara yang menimbulkan Contagion Effect dan menjadi penghalang utama bagi implementasi kawasan perdagangan bebas kawasan Asia Tenggara. Dalam studi ini, berupaya menentukan bagaimana peran kredit dan variabel makro lainnya mempengaruhi Exchange Market Pressure sebagai indeks krisis keuangan pada ASEAN 5 (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand). Penelitian ini menggunakan data sekunder domestik kredit, inflasi, necara perdagangan, dan suku bunga deposito dengan metode Impulse Response (IRF) dan Variance Decomposition dengan data bulanan dari periode January 1997 – September 2018 untuk estimasi masing-masing negara. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan bahwa otoritas moneter dari masing-masing negara di ASEAN 5 dapat mengendalikan pertumbuhan inflasi sebagai variabel yang paling berpengaruh terhadap EMP.
Kata kunci: Exchange Market Pressure, kredit domestik, inflasi, neraca perdagangan, and suku bunga deposito
