ABSTRAK
Tingkat pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang di wilayah ASEAN seperti Indonesia, Filipina, Laos, Myanmar dan Vietnam pada saat ini masih belum cukup tinggi untuk segera bersejajar dengan perekonomian negara maju. Hal ini dibuktikan dengan angka gross domestic bruto (GDP) per kapita negara-negara berkembang ASEAN yang masih terpaut jauh dengan GDP perkapita negara maju, sehingga negara-negara berkembang ASEAN memerlukan tambahan modal pembangunan berupa utang luar negeri dan foreign direct investment (FDI) serta melakukan perdagangan internasional yang berupa ekspor dan impor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh utang luar negeri, FDI, ekspor dan impor terhadap pertumbuhan ekonomi di negara ASEAN.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa data panel negara Indonesia, Filipina, Laos, Myanmar dan Vietnam pada tahun 2000 – 2017. Metode analisis data yang digunakan yaitu regresi data panel dengan model fixed effect (pembobotan cross- section seemingly unrelated regression).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel utang luar negeri, FDI, ekspor dan impor memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya variabel ekspor memiliki pengaruh yang negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hasil analisis time series menunjukkan bahwa variabel utang luar negeri, FDI, ekspor, dan impor berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi pada periode sebelum resesi tahun 2008. Pada periode setelah resesi tahun 2008, variabel utang luar negeri, ekspor dan impor berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi variabel FDI tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Kata kunci: Pertumbuhan Ekonomi, Utang Luar Negeri, FDI, Ekspor, Impor
