;

Abstrak


Hubungan tingkat ekonomi keluarga, asupan makanan, dan status gizi dengan perkembangan motorik halus balita di Desa Bulu Kabupaten Sukoharjo


Oleh :
Gilang Akbar Shobirin - S531408048 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang : Kekurangan gizi pada balita masih menjadi masalah di Indonesia. Dampak dari kekurangan gizi adalah terganggunya pertumbuhan dan perkembangan balita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat ekonomi keluarga, asupan makanan, dan status gizi dengan perkembangan motorik halus di Desa Bulu Kabupaten Sukoharjo.

Metode: Jenis penelitian observasional analitic dengan cross sectional menggunakan proportional random sampling dengan jumlah 58 responden. Pengumpulan data menggunakan jumlah kalori dalam bentuk AKG, recall 2x24 jam. Status gizi dengan mengukur tinggi badan / berat badan dengan tabel Z-Score. Tingkat ekonomi keluarga dengan standar UMK. Perkembangan motorik halus menggunakan KPSP. Uji statistik menggunakan Pearson yang dilakukan di desa Bulu Sukoharjo.

Hasil : hasil analisis korelasi menggunakan uji pearson diperoleh hubungan yang signifikan antara tingkat ekonomi, dengan motorik halus (p=0,045). Hasil analisis korelasi diperoleh nilai r= 2,64 dan dapat disimpulkan bahwa tingkat ekonomi mempunyai kekuatan hubungan cukup kuat dan berkorelasi. Status gizi (p=0,032) dengan hasil r= 0,283 dapat disimpulkan bahwa status gizi mempunyai kekuatan hubungan cukup kuat dan berkorelasi. Begitu juga dengan asupan makanan (p=0,000) dengan hasil r=0,612 dapat disimpulkan bahwa asupan makanan mempunyai hubungan cukup kuat dan berkorelasi.

Kesimpulan : terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat ekonomi, asupan makanan, dan status gizi dengan perkembangan motorik halus balita.

Kata Kunci :Tingkat ekonomi keluarga, asupan makanan, status gizi, perkembangan motoric halus, balita.