;

Abstrak


Strategi Penyimpangan Makna dan Perubahan Konstituen dalam Humor Cak Lontong


Oleh :
Rawuh Yuda Yuwana - S111602008 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan penyimpangan makna dalam materi humor Cak Lontong (2) mendeskripsikan perubahan konstituen dalam materi humor Cak Lontong.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data-data dikumpulkan menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjuian catat. Analisis data pada penelitian  ini menggunakan metode padan   referensial dengan teknik hubung banding untuk mendukung kodifikasi,  reduksi, penyajian. dan intepretasi sesuai dengan kerangka kerja  penelitian kualitatif.

Hasil dari penel.tian   ini adalah; (1)  dalam materi humomya, Cak Lontong memanfaatkan pengalaman l:,erbahasanya dalambentuk ambiguitas   makna  kata hingga   klausa   dan  mengarahkan audiens  dalam   konteks   pembahasan  tertentu. Selanjutnya, (2)  Cak  Lontong  menggunakan 9 strategi dalam membuat materi humomya. Pertarna, Cak Lontong sering memanfaatkan kebenaran umum yang jelas orang sudah tahu. Kedua, Cak Lontong juga meruhah konstituen dengan pengalaman berbahasanya. Ketiga, Cak Lontong  dengan  ser.gaju  salah   menempatkan  pronomina. Kecmpat, Cak  Lontong  menyampaikan  sesuatu  yang  tidak  tuntas. Kelima, Cak Lontong juga  mengalihfungsikan bahasa yang berbeda. Keenam,  Cak Lontong juga sering mernberikan respon yang  tidak  nyambungltidak berhubungan  sama  sekali. Ketujuh,  dalam  hal pemaknaan,  Cak  Lontong  mahir  rnenggiring  audiens ke  suatu makna lalu  memanfaatkan  celah  untuk  menyimpangkan  maknanya. Ke delapan,  Cak Lontong menyampaikan sesuatu yang tidak wajar, absurd,  bahkan terkesan kontroversi. Ke sembilan,  Cak Lontong tidak menyinggung  masalah  fisik dalam materi humornya. Sclain  itu,  (3) terdapat 6 perubahan   konstituen   dalam  rnateri humor  Cak  Lontong, diantaranya   adalah   proses   -  partisipan,  proses   -  proses,   JJroses  -  sirkumstan, partisipan -  partisipan,    partisipan    -  sirkumstan,    dan  sirkumstan   -  sirkumstan. Kemudian, (4) strategi perubahan konstituen yang rnengalarni ketidakberterimaan makna  secara  gramatikal  adalah perubahan yang  berasal  dari  sesuatu  yang  tidak dapat  dikonkritkan menjadi sesuatu  yang  dikonkritkan  ("ilmu"   dan  "budi"  yang sebelurnnya  adalah  sesuatu  yang  tidak   konkrit,  menjadi  "ilmu"   dan  "budi"  yang seakan makhluk hidup), perubahan ini sering terjadi di partisipan  - partisipan.

Kata kunci :  penyimpangan   makna, perubahan konstituen,  materi humor, cak lontong