;
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan penyimpangan makna dalam materi humor Cak Lontong (2) mendeskripsikan perubahan konstituen dalam materi humor Cak Lontong.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data-data dikumpulkan menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap dan teknik lanjuian catat. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode padan referensial dengan teknik hubung banding untuk mendukung kodifikasi, reduksi, penyajian. dan intepretasi sesuai dengan kerangka kerja penelitian kualitatif.
Hasil dari penel.tian ini adalah; (1) dalam materi humomya, Cak Lontong memanfaatkan pengalaman l:,erbahasanya dalambentuk ambiguitas makna kata hingga klausa dan mengarahkan audiens dalam konteks pembahasan tertentu. Selanjutnya, (2) Cak Lontong menggunakan 9 strategi dalam membuat materi humomya. Pertarna, Cak Lontong sering memanfaatkan kebenaran umum yang jelas orang sudah tahu. Kedua, Cak Lontong juga meruhah konstituen dengan pengalaman berbahasanya. Ketiga, Cak Lontong dengan ser.gaju salah menempatkan pronomina. Kecmpat, Cak Lontong menyampaikan sesuatu yang tidak tuntas. Kelima, Cak Lontong juga mengalihfungsikan bahasa yang berbeda. Keenam, Cak Lontong juga sering mernberikan respon yang tidak nyambungltidak berhubungan sama sekali. Ketujuh, dalam hal pemaknaan, Cak Lontong mahir rnenggiring audiens ke suatu makna lalu memanfaatkan celah untuk menyimpangkan maknanya. Ke delapan, Cak Lontong menyampaikan sesuatu yang tidak wajar, absurd, bahkan terkesan kontroversi. Ke sembilan, Cak Lontong tidak menyinggung masalah fisik dalam materi humornya. Sclain itu, (3) terdapat 6 perubahan konstituen dalam rnateri humor Cak Lontong, diantaranya adalah proses - partisipan, proses - proses, JJroses - sirkumstan, partisipan - partisipan, partisipan - sirkumstan, dan sirkumstan - sirkumstan. Kemudian, (4) strategi perubahan konstituen yang rnengalarni ketidakberterimaan makna secara gramatikal adalah perubahan yang berasal dari sesuatu yang tidak dapat dikonkritkan menjadi sesuatu yang dikonkritkan ("ilmu" dan "budi" yang sebelurnnya adalah sesuatu yang tidak konkrit, menjadi "ilmu" dan "budi" yang seakan makhluk hidup), perubahan ini sering terjadi di partisipan - partisipan.
Kata kunci : penyimpangan makna, perubahan konstituen, materi humor, cak lontong