Abstrak


Perempuan dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara (studi hermeneutis gagasan pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara)


Oleh :
Fera Safitri - D0315028 - Fak. ISIP

Gagasan  pendidikan  nasional  yang  dicetuskan  Ki  Hajar  Dewantara menjadi sebuah awal yang penting dan menentukan bagi pendidikan Indonesia termasuk perempuan Indonesia. Selain gagasan Pendidikan Nasional, pemikiran- pemikirannya mengenai perempuan pun pantas dibahas untuk mengetahui pentingnya diskursus perempuan dalam pendidikan, khususnya pendidikan nasional. Karena konsep dan argumentasi Ki Hajar Dewantara mengenai perempuan juga menjadi bagian penting dari formulasi pemahaman gender dan perempuan dalam konsep pendidikan nasional yang ia cetuskan

Penelitian ini merupakan studi literatur dengan pendekatan hermeneutis yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara mengenai perempuan dalam gagasan pendidikan nasional. Data diambil dari literatur-literatur terkait, baik yang ditulis Ki Hajar Dewantara sendiri atau para pengkajinya.  Teknis  analisis  penelitian  ini  menggunakan  hermeneutical  circle yang menunjukan kelindan antara teori dan pemaknaan. Penelitian ini turut menggunakan  teori  feminisme modern  sebagai  pembedah  pemikiran  Ki  Hajar Dewantara mengenai perempuan.

Hasil penelitian ini merumuskan poin-poin gagasan mengenai pentingnya perempuan  bagi  pendidikan  nasional  menurut  pemikiran  Ki  Hajar  Dewantara antara lain; perempuan sebagai ibu, guru perempuan bagi pendidikan nasional, perempuan sebagai penunjang di kelas dan badan Wanita Taman Siswa. Namun, setelah melakukan analisa hermeneutis, ternyata perempuan tidak benar-benar hadir dalam pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara. Perempuan dididik dengan ragam alasan subordinatif yang menjadi poin dalam gagasan-gagasan Ki Hajar Dewantara: karena perannya nanti sebagai ibu, kehadiranya dalam kelas dapat menghaluskan suasana kelas dan karena keyakinan Ki Hajar Dewantara terhadap feminitas, sehingga guru perempuan hadir untuk mengasuh  siswa-siswa belia. Pendidikan hadir untuk kepentingan yang bukan untuk dirinya sendiri sebagai perempuan, melainkan untuk hal-hal lain seperti, membentuk bangsa dan berjalannya  sistem  pendidikan  nasional.  Dalam  perspektif  feminis  modern, gagasan  Ki  Hajar  Dewantara  mengenai  perempuan  sejalan  dengan  feminis kultural dan feminis liberal.

Kata Kunci: Perempuan, Pendidikan Nasional, Gender, Ki Hajar Dewantara, Hermeneutis