Abstrak


Jarak Peningkatan Kecepatan pada Daerah Hilir Speed Bump Distance of improved speed on after area of speed bump


Oleh :
Ilham Arief Chadri - I0113065 - Fak. Teknik

 

 

Ilham Arief Chadri, Dewi Handayani, Amirotul Musthofiah HM., 2017. JARAK PENINGKATAN  KECEPATAN  PADA DAERAH  HILIR SPEED BUMP. Skripsi. Program Studi Teknik Sipil. Fakultas Teknik. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Banyak sekali pengemudi yang memacu sepeda motor pada kawasan permukiman melebihi kecepatan yang diizinkan yaitu paling tinggi 25 km/jam. Mengatasi hal tersebut warga di kawasan permukiman biasanya memasang  speed bump atau biasanya disebut “polisi tidur”. Oleh karena itu, pada penelitian ini menjelaskan perilaku   kecepatan   dan   model   persamaan   yang   dapat   digunakan   untuk memprediksi kecepatan kendaraan yang dipengaruh dimensi speed bump pada daerah hilir speed bump. Daerah hilir adalah daerah setelah kendaraan melewati speed bump.

Penelitian menggunakan metode survei. Pengumpulan data primer dibantu beberapa kamera. Selanjutnya hasil rekaman ditambahkan artificial line sehingga data dapat dibaca dan dianalisis. Analisis data kuantitatif meliputi uji korelasi, uji hipotesis lewat uji-F, uji-t serta uji analisis koefisien determinasi (R2), dan uji asumsi  klasik.  Metode  pendekatan  untuk  membuat  model  persamaan menggunakan analisis regresi linier sederhana.

Hasil Penelitian ditemukan bahwa di daerah hilir terjadi peningkatan kecepatan sebesar 11,87% pada jarak 8 meter dan 82,84% pada jarak 16 meter. Pada jarak 16 meter tersebut adalah jarak efektif dari peningkatan kecepatan pada daerah hilir speed bump karena kecepatan sepeda motor dibawah 25 km/jam. Ditemukan juga bahwa dimensi tinggi speed bump memiliki korelasi tinggi terhadap kecepatan kendaraan. Model persamaan regresi linier sederhana untuk memprediksikan kecepatn kendaraan (Y) yang terpengaruh oleh tinggi speed bump (X) pada jarak
8 meter setelah speed bump adalah Y =17,634 -1,605 X dengan koefisien determinasi 0,865 yakni tingkat hubungan sangat kuat, sedangkan uji-F dan uji-t signifikan dengan nilai hitung masing-masing sebesar 19,250 dan 12,874. Pada jarak 16 meter setelah speed bump Y=17,863 – 1,695 X dengan koefisien determinasi sebesar 0,901 yakni tingkat hubungan sangat kuat, sedangkan uji-F dan uji-t signifikan dengan nilai hitung masing-masing sebesar 27,353 dan 17,863.

Kata kunci: sepeda motor, kecepatan, speed bump, artificial line.