;

Abstrak


Pembelajaran kriya batik tulis lasem Di desa Babagan kecamatan Lasem Kabupaten Rembang periode 2014 – 2017


Oleh :
Qisthi Maghfiroh - S051508010 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini berusaha menjelaskan pembelajaran kriya batik tulis Lasem di kalangan keluarga juragan dan karyawan batik ditinjau dari materi dan metode, bentuk kriya batik tulis Lasem ditinjau dari unsur-unsur dan prinsip dasar seni rupa, dan usaha yang dilakukan perusahaan-perusahaan batik tulis Lasem untuk bertahan  hidup  ditinjau  dari  kemampuan  menyesuaikan  diri,  tujuan  dalam membuat batik, kemampuan mengelola usaha batik tulis, dan budaya perusahaan, di Desa Babagan Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif yang berbentuk deskriptif. Datanya berupa aktivitas pembelajaran, produk kriya batik tulis Lasem, dan informasi perusahaan. Adapun sumber datanya dari narasumber, tempat dan peristiwa, dokumen dan arsip, yang dicatat melalui catatan tertulis dan direkam melalui alat perekaman, selain itu dapat juga melalui pengambilan foto, atau film. Teknik sampling pun digunakan pada penelitian ini, berupa purposive sampling. Validitas data dicapai dengan menggunakan triangulasi sumber dan review informant. Teknik analisis data yang digunakan model analisis mengalir, yang meliputi: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa; 1) Pembelajaran kriya batik tulis Lasem di kalangan keluarga juragan dan karyawan batik, ditinjau dari materi dan metode, di Desa Babagan Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang yaitu: a) Pembelajaran  di  kalangan  keluarga  juragan  yaitu  dalam  bentuk  pendidikan informal di rumah produksi dan berlangsung secara rahasia dan tertutup  bagi orang lain, dengan materi pokok diantaranya biaya produksi dan nilai harga jual, pelanggan atau konsumen, distributor dan pusat penjualan bahan baku, masalah resep warna dan desain motif, yang disampaikan dengan metode pendidikan orang dewasa, kreativitas, dan belajar mandiri, b) pembelajaran nonformal di kalangan karyawan batik di tempat kerja dengan materi  skill dalam membuat batik, di antaranya memotong kain mori, mencuci kain mori, nganji kain mori, ngemplong kain mori, nyorek, nglowong, ngiseni, nerusi, nembok, pewarnaan, ngerok, nglorod, mencuci dan menjemur kain batik tulis Lasem, yang juga disampaikan dengan metode pendidikan orang dewasa, kreativitas, dan belajar mandiri; 2) Bentuk kriya batik tulis Lasem di Desa Babagan Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang berupa kain dengan ragam hias khas pesisir Lasem yang unik dan indah ditinjau  dari  unsur-unsur  dan  prinsip  dasar  seni  rupa,  serta  adanya  akulturasi antara budaya Cina dengan budaya lokal (Lasem) dan atau budaya Jawa (keraton);
3) Usaha yang dilakukan perusahaan-perusahaan batik untuk bertahan hidup ditinjau dari kemampuan menyesuaikan diri, tujuan dalam membuat batik, kemampuan  mengelola  usaha  batik  tulis,  dan  budaya  perusahaan,  di  Desa Babagan Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang yaitu: a) telah membuktikan kemampuannya dalam menyesuaikan diri di antaranya: (1) regenerasi ilmu kriya


batik tulis Lasem dari juragan ke generasi penerus, (2) masuknya pendatang baru, (3) ancaman batik cap dan tekstil bermotif batik, (4) upaya tiru meniru motif batik Lasem, (5) kondisi perekonomian masyarakat, (6) persaingan dengan para perajin yang menghasilkan produk sejenis, (7) pewarna ramah lingkungan, (8) pasar batik tulis Lasem dalam dan luar negeri, dan (9) penyesuaian diri terhadap para wisatawan  yang  berkunjung  ke  Kampoeng  Batik  Tulis  Lasem  Babagan  sejak tahun 2014, b) membuktikan tujuannya dalam membuat batik di antaranya: (1) tujuan ekonomi, (2) untuk melestarikan tradisi membatik yang diwariskan dari leluhurnya, (3) untuk menyerap lapangan pekerjaan, (4) sebagai pembuktian diri bagi para pemilik usaha yang pada awalnya berprofesi sebagai buruh batik kemudian menjadi juragan batik, c) membuktikan kemampuannya dalam mengelola usaha batik tulis Lasem sejak awal dirintis hingga saat ini, dan d) mampu membuktikan kemampuannya dalam memelihara pola di dalam perusahaannya tersebut sehingga terciptalah budaya perusahaan.

Kata kunci: kriya, batik tulis, Lasem