Abstrak


Faktor-faktor penyebab keengganan masyarakat Surakarta menggunakan batik solo trans sebagai moda transportasi utama dengan tingkat keinovatifan konsumen sebagai pemoderasi


Oleh :
Latifah - F0212062 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia menimbulkan beberapa permasalahan terkait pemenuhan kebutuhan masyarakat, tak terkecuali kebutuhan akan sarana transportasi publik yang memadai. Di Surakarta sendiri kehadiran Batik Solo Trans (BST) belum bias menarik minat masyarakat Surakarta untuk beralih ke kendaraan umum tersebut (Tempo, 2014). Penelitian ini berusaha menyelidiki penyebab keengganan masyarakat Surakarta untuk menggunakan BST melaui model resistensi konsumen yang diajukan oleh Ram dan Sheth (1989). Persepsi nilai, persepsi penggunaan, risiko, kesadaran lingkungan dan citra produk dipercaya mampu memprediksi tingkat resistensi konsumen (Gurtner, 2014; Antioco dan Kleijnen, 2009). Selain itu, keinovatifan konsumen juga diuji sebagai variabel yang memoderasi resistensi konsumen. Keinovatifan dalam diri konsumen memegang peranan penting pada sikap konsumen terhadap produk inovasi, karena semakin inovatif seseorang maka kecenderungan untuk menerima ide atau pemikiran baru dan mengadopsinya tanpa terpengaruh pengalaman-pengalaman orang lain terhadap inovasi tersebut juga semakin besar. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa persepsi nilai dan risiko adalah faktor yang paling berhubungan dengan penolakan yang dilakukan masyarakat Surakarta terhadap BST. Selain itu, variabel keinovatifan konsumen secara parsial memoderasi hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Kata kunci: Model Resistensi Konsumen, Keinovatifan Konsumen, Resistensi Konsumen, Transportasi Umum.