Abstrak


Perancangan fasilitas kerja mesin jahit untuk penyandang Transtibial menggunakan metode Tris untuk mengurang kejadian Fatigue


Oleh :
Hafid Mahardi - I0315040 - Fak. Teknik

ABSTRAK

Penyandang disabilitas fisik merupakan seseorang yang memiliki ketidakmampuan melaksanakan  suatu  aktivitas yang  disebabkan  oleh  keadaan fisik  atau  sistem biologis. Data SAKERNAS menyatakan tingkat disabilitas tahun 2017 mencapai angka  16,81%  dengan  total  penyandang  disabilitas  angkatan  kerja  sebesar

11.224.673. BBRSPDF Prof. Dr. Soeharso Surakarta merupakan unit pelaksana pemberdayaan penyandang disabilitas fisik, dimana pemeberdayaan yang dikembangkan adalah ketrampilan menjahit. Pemberdayaan mesin jahit pada industri  garmen  umumnya  didesain untuk  dapat  dijalankan  bagi pekerja  yang memiliki fisik normal, Cara ini berbeda bilamana digunakan oleh seseorang yang mengalami disabilitas transtibial, disabilitas transtibial merupakan seseorang dengan keterbatasan fisik berupa kaki yang hanya sebatas lutut atau memiliki kaki namun fungsi gerak pada bagian lutut ke bawah sudah tidak berfungsi pada kedua kakinya. Pengoperasian mesin jahit yang sebelumnya menggunakan telapak kaki diubah ke penggunaan lutut. Pemindahan penggunaan tersebut tentunya meneyebabkan suatu permasaalahan yaitu adanya permasalahan kontradisi Teknis. Untuk memecahkan permasalahan kontradiksi teknis tersebut digunakan metode TRIZ. Metode TRIZ adalah salah satu metode pemecahan masalah berdasarkan logika dan data, yang bertujuan untuk memecahkan masalah secara kreatif. Kemudian dilakukan pengukuran terhadap kejadian fatigue menggunakan kuesioner Subjective Self Rating Test (SSRT), dimana didapatkan hasil berupa penurunan kejadian fatigue sebesar 44,6%.