Abstrak


Interaksi International Labour Organization (ILO) dengan Indonesia Mengenai Modern Slavery pada Pekerja Anak


Oleh :
Ferdian Ahya Al Putra - D0415021 - Fak. ISIP

Indonesia merupakan Negara tertinggi di Asia Tenggara dan masuk dalam 10 besar Asia dengan jumlah perbudakan modern terbesar. Salah satu bentuk Modern Slavery adalah eksploitasi pada pekerja anak. Indikasi nyata pekerja anak di Indonesia pertama kali muncul tahun 1992 dan hingga saat ini persoalan tersebut belum juga teratasi. Menanggapi kondisi demikian, pemerintah Indonesia melakukan interaksi dengan International Labour Organization (ILO) untuk mengatasi persoalan ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa interaksi antara Indonesia dengan ILO mengenai Modern Slavery pada pekerja anak menggunakan perspektif Konstruktivisme, Konsep Modern Slavery dan Konsep Decent Work. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu berupa studi literatur.
Penelitian ini menghasilkan bahwa interaksi ILO dengan Indonesia menghasilkan suatu realita berupa produk hukum nasional (konvensi yang telah diratifikasi) dan program-program bersama untuk mengatasi pekerja anak yang disebut dengan International Programme on the Elimination of Child Labour (IPEC). Realita ini memberikan dampak ke arah yang positif dimana hingga tahun 2018, sebanyak 105.956 pekerja anak telah ditarik dari tempat kerja. Walaupun demikian, kasus pekerja anak sebagai bentuk dari perbudakan modern, masih cukup tinggi, sehingga ini masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Indonesia untuk kedepannya.

Modern Slavery, International Labour Organization (ILO), Konstrukstivisme, Pemerintah RI, IPEC. Modern Slavery, International Labour Organization (ILO), Konstrukstivisme, Pemerintah RI, IPEC.