Abstrak


Respon Garut (Maranta Arundinacea L.) terhadap Jumlah Benih dan Dosis Pupuk Organik


Oleh :
Mentari Nurul L - H0713116 - Fak. Pertanian

ABSTRACK

Garut merupakan tanaman yang belum banyak dibudidayakan di Indonesia. Garut tidak menjadi sumber pangan pokok namun sering ditanam di pekarangan di pedesaan sebagai cadangan pangan ketika musim paceklik. Garut dapat tumbuh dilahan yang kurang subur dan dilahan yang mempunyai naungan 50% sehingga cocok sebagai tanaman tumpang sari. Tanaman garut dapat diperbanyak secara vegetatif yaitu dengan ujung-ujung rhizome atau tunas umbi (bits). Garut termasuk tanaman yang mudah dibudidayakan karena tidak memerlukan pemupukan yang intensif seperti tanaman lainnya. Studi ini tentang penggunaan jumlah benih per lubang tanam dan pemberian dosis pupuk organik untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman garut.

Penelitian ini dilaksanakan di kebun Percobaan Lahan Kering Fakultas Pertanian UNS, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar mulai bulan Maret sampai Oktober 2016. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu jumlah benih dengan menggunakan 2 taraf yaitu J1 (jumlah benih 1 per lubang tanam) dan J2 (jumlah benih 2 per lubang tanam). Faktor kedua yaitu dosis pupuk organik dengan 3 taraf yaitu P1 (2,5 ton/ha), P2 (5 ton/ha) dan P3 (7,5 ton/ha). Sehingga didapatkan 6 kombinasi perlakuan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga didapatkan 24 satuan percobaan. Tanaman contoh dipilih dari tanaman yang berada pada baris ketiga dihitung dari tanaman yang berada ditepi petakan. Sampel yang digunakan yaitu sebanyak 3 tanaman yang diambil secara acak dari 8 tanaman contoh. Pengukuran variabel pengamatan dilakukan 2 kali yaitu pengamatan secara periodik setiap bulan sekali dan pengamatan setelah panen.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jumlah benih 2 buah per lubang tanam berpengaruh meningkatkan jumlah daun, panjang umbi dan berat umbi per petak tanaman garut. Dosis pupuk organik tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman garut, namun dosis pupuk organik 5 ton/ha cenderung memberikan hasil yang lebih tinggi pada jumlah umbi, berat umbi per petak dan diameter umbi.