Abstrak


Paparan Asap Rokok Lingkungan Rumah Tangga dan Risiko Asma Eksaserbasi Anak


Oleh :
Sutaryono - T731408003 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK

Sutaryono, T731408003, Paparan Asap  Rokok Lingkungan  Rumah Tangga dan Risiko Asma Eksaserbasi pada Anak, Disertasi Program Doktor Ilmu Lingkungan Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta, Pembimbing : Prof. Dr. dr. Hartono, M.Si (Promotor), dr. Ari Probandari, MPH, Ph.D (Co Promotor 1), Dr. Prabang Setyono, M.Si (Co Promotor 2).
Asap rokok lingkungan atau Environment Tobacco Smoke (ETS) mengandung berbagai senyawa kimia sebagai sumber pencemaran udara yang menyebabkan gangguan kesehatan. Senyawa kimia   utama   asap   rokok   antara lain Partikel Matter (PM), Polycyclic Aromatik Hidrokarbon (PAH), Carbon Monoksida (CO) dan Nikotin. Nikotin dalam bentuk partikel akan mengendap dan menempel  pada  debu  rumah  maupun  permukaan  barang  lainnya.  Anggota keluarga  khususnya  anak-anak  potensi  terpapar  oleh  asap  rokok  lingkungan karena banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah. Nikotin dari asap rokok lingkungan dapat terhirup melalui saluran pernapasan dan masuk ke peredaran darah.   Pada proses metabolisme terdapat gen CYP2A6 yang merubah nikotin menjadi cotinine. Polutan ini berikatan dengan antibodi IgE yang melekat pada sel  mast  dan  berdegranulasi  mengeluarkan  mediator  inflamasi  pada  saluran napas  yang  menyebabkan  serangan asma. Penelitian ini bertujuan  untuk : 1) menganalisis hubungan residu nikotin pada debu rumah dengan konsentrasi urin cotinine, 2) menganalisis hubungan residu nikotin pada debu rumah dengan risiko asma eksaserbasi pada anak, 3) menganalisis hubungan konsentrasi urin cotinine dengan dengan risiko asma eksaserbasi pada anak, 4) menyusun model faktor risiko yang mempengaruhi asma eksaserbasi anak.
Lokasi penelitian berdasarkan tempat tinggal pasien asma di Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Surakarta, RSUD Moewardi Surakarta dan Balai Kesehatan Paru Masyarakat (Balkesmas) Klaten. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan kohort   dengan   rentang   waktu pengamatan selama 12 minggu. Sampel penelitian berjumlah 114 anak dengan kriteria anak penderita asma usia 12-18 tahun dan tidak merokok. Sampel dikelompok menjadi 2 kelompok  yaitu kelompok dengan paparan  asap rokok dirumah dan kelompok tanpa paparan asap rokok dirumah. Variabel bebas penelitian  terdiri  dari  residu  nikotin  pada  debu  dan  urin  cotinine  sedangkan variabel terikat adalah waktu terjadinya serangan asma eksaserbasi. Faktor risiko lain yang diteliti diantaranya lingkungan fisik rumah, perilaku, demografi dan sosial ekonomi. Pengumpulan debu nikotin dari rumah menggunakan vacum cleaner kemudian dilakukan pemeriksaan dengan spektrofotometri Gas Chromatograph (GC), pemeriksaan urin cotinine menggunakan ELISA kit, pengukuran pencahayaan menggunakan luxmeter, suhu ruangan dengan termometer   ruangan   dan   kelembaban   diukur   dengan   higrometer.   Untuk mengetahui gejala asma eksaserbasi menggunakan Asthma Control Test (ACT). Penelitian ini juga dilakukan self reported melalui wawancara menggunakan lembar observasi untuk mengetahui karakteristik rumah sehat, perilaku merokok, demografi,   dan sosial ekonomi responden. Analisis data menggunakan Regresi
Linier dan Survival analysis dengan metode Kaplan Meier dan cox regression
untuk mengestimasi Hazard Ratio (HR) dengan bantuan program SPSS versi 21.
Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  :  1)  Ada  hubungan  yang  positif dengan kekuatan korelasi yang kuat antara keberadaan residu nikotin debu rumah terhadap konsentrasi urin cotinine yang dibuktikan dengan nilai korelasi r : 0,764 dan  p=0,001 (<0 xss=removed>2.460), namun secara statistik tidak bermakna (p=0,100). Kurva median survival menunjukkan kelompok anak yang terpapar nikotin pada debu rumah tinggi mengalami serangan asma eksaserbasi lebih cepat yaitu pada minggu ke 9 bila dibandingkan anak yang terpapar kadar nikotin rendah pada minggu ke 11. Berdasarkan penilaian risiko temuan penelitian adalah paparan nikotin pada debu rumah meningkatkan risiko terhadap serangan asma eksaserbasi sebesar 1,5 kali.
3) Ada hubungan yang bermakna antara konsentrasi urin cotinine terhadap serangan asma eksaserbasi pada anak dengan diketahui uji log rank p = 0,010 (<0 xss=removed HR=1,878>95% CI 1,063-3,317)  dan  alergi  (HR=1,701; 95% CI 1,007-2,874). Berdasarkan
analisis semua faktor risiko temuan dalam penelitian adalah model akhir yang berpengaruh  terhadap  serangan  asma  eksaserbasi     selain     cotinine     adalah riwayat alergi.

Kata Kunci : Asap rokok lingkungan, emisi, nikotin, cotinine, asma eksaserbasi