;

Abstrak


Pengaruh pemberian quercetin terhadap kadar interleukin-5 plasma, kadar eosinofil darah, nilai %VEP1, dan skor ACT pada penderita asma alergi.


Oleh :
Hesti Nila Mayasari - S601502003 - Sekolah Pascasarjana

Asma merupakan inflamasi saluran napas kronik merupakan manifestasi interaksi kompleks antara sel dan mediator molekuler. Penatalaksanaan asma bertujuan untuk mendapatkan asma dalam keadaan terkontrol. Pemberian terapi tambahan pada keadaan ini diperlukan untuk mengontrol asma. Quercetin sebagai terapi tambahan dapat memperbaiki gejala klinis dan fungsi paru.           Uji klinis eksperimental pretest dan postest design  dilakukan terhadap 34 penderita asma di poliklinik paru RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada tanggal 6 Oktober – 10 Desember 2018. Subyek kelompok perlakuan ( n= 17) diberikan quercetin 1x500 mg per hari selama 28 hari, kelompok kontrol ( n=17) hanya mendapatkan terapi standar asma. Penurunan inflamasi saluranan napas berdasarkan presentasi kadar IL-5 plasma dan kadar eosinofil darah. Perbaikan fungsi paru menggunakan %VEP1 dan perbaikan klinis dengan skor ACT.             Quercetin menurunkan inflamasi saluran napas penderita asma dibuktikan dengan penurunan IL-5 plasma pada kelompok perlakuan secara signifikan tetapi tidak ada perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, penurunan rerata kadar eosinofil darah pada kelompok perlakuan signifikan. Quercetin terbukti memperbaiki fungsi paru dengan perbaikan %VEP 1 pada kelompok perlakuan secara signifikan tetapi tidak ada perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Quercetin terbukti memperbaiki fungsi paru dengan perbaikan skor ACT pada kelompok perlakuan secara signifikan.              Pemberian quercetin secara signifikan menurunkan inflamasi berdasarkan penurunan kadar eosinofil darah dan terdapat perbaikan fungsi paru dan perbaikan klinis setelah pemberian quercetin.