;

Abstrak


Strategi Pengembangan Agribisnis Cabai Merah ( Capsicum Annuum L) di Kabupaten Sleman


Oleh :
Fadli Akbar Lubis - S641708006 - Sekolah Pascasarjana

RINGKASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agribisnis cabai merah di Kabupaten Sleman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Sedangkan metode pengambilan lokasi penelitian adalah secara sengaja atau purposive, yaitu di Kabupaten Sleman. Penelitian ini dilaksanakan padan bulan Desember 2018 sampai dengan bulan Januari 2019. Data yang digunakan dalam penelititan ini adalah data primer dan data sekunder. 

Dalam penelitian ini terdiri dari 3 tahap dan setiap tahap membutuhkan responden dan alat analisis yang berbeda-beda. Tahap pertama mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal dalam upaya pengembangan agribisnis cabai merah di Kabupaten Sleman dengan menggunakan metode trianggulasi dari 11 responden. Tahap kedua melibatkan 5 responden untuk menentukan bobot prioritas dari faktor-faktor internal dan eksternal menggunakan matrik IFE, EFE dan kemudian dilanjutkan dengan analisis grand strategy untuk melihat posisi koordinat kuadran sebagai alternatif strategi. Tahap ketiga melibatkan 3 responden untuk menentukan alternatif strategi dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). 

Hasil penelitian menunjukan  bahwa: (1) Faktor-faktor internal (kekuatan dan peluang) dan eksternal (kelemahan dan ancaman) pengembangan agribisnis cabai merah di Kabupaten Sleman yaitu, faktor kekuatan : ketersediaan sarana produksi, kualitas cabai merah bagus, hasil produksi ada setiap hari, penjualan hasil produksi melalui pasar lelang, dan akses modal mudah dijangkau. Faktor kelemahan : pengawasan terhadap bibit yang digunakan masih lemah, kemampuan petani dalam penerapan teknologi masih kurang, belum ada pengolahan lebih lanjut dari hasil produksi, masih ada kelembagaan petani yang kurang aktif, dan fasilitas pasar lelang yang masih kurang. Faktor peluang : permintaan pasar terhadap cabai merah tinggi, iklim dan tanah yang cocok untuk budidaya cabai merah, adanya teknologi yang membantu dalam budidaya, pengolahan cabai merah menjadi produk lain, dan terbukanya lembaga keuangan bagi petani untuk memperoleh modal. Faktor ancaman : serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), persaingan dengan daerah lainnya, belum ada jaminan harga, harga cabai merah sering berfluktuasi, dan cuaca yang tidak menentu. (2) pengembangan agribisnis cabai merah di Kabupaten Sleman terletak pada koordinat (X) 1,19 dan (Y) 0,88, yaitu pada kuadran I (satu). (3) priortitas strategi berdasarkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah strategi “05” dengan nilai bobot prioritas 0,375. Strategi “05” yaitu pengembangan pasar dengan memanfaatkan pasar lelang cabai untuk memperkenalkan hasil produksi cabai merah ke wilayah baru serta meningkatkan pangsa pasar.

Penelitian ini diharapkan memiliki implikasi kebijakan pada Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman untuk membuat kebijakan yang menjadi acuan bagi semua pihak atau pemangku kepentingan terkait dengan pengembangan agribisnis cabai mera