Abstrak


Hubungan Antara Body Mass Index dengan International Prostate Symptom Score pada Penderita Pembesaran Prostat Jinak di Rsud Dr. Moewardi


Oleh :
Patricia Arindita Eka Pradipta - G0014184 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK

Latar Belakang: Pembesaran prostat jinak atau PPJ adalah pembesaran prostat yang jinak dan dapat dikategorikan sebagai non-preventable disesase yang umum terjadi seiring dengan proses penuaan pada pria usia 50 tahun atau lebih. PPJ dapat menimbulkan komplikasi berupa lower urinary tract symptoms (LUTS). Sistem skoring yang dianjurkan WHO untuk PPJ berupa kuesioner IPSS (International Prostate Symptom Score). Salah satu faktor risiko PPJ yang dapat dimodifikasi adalah obesitas. Obesitas dapat ditentukan dari body mass index (BMI). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara body mass index (BMI) dan International Prostate Symptom Score pada penderita pembesaran prostat jinak di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Metode: Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subyek penderita PPJ di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Subyek diambil secara non-probability sampling dari data rekam medis pasien PPJ selama bulan Januari 2016-Juli 2017 selama 8 kali sampling dari tanggal 12 Juli 2017-25 September 2017 sampai mendapatkan persebaran pasien dengan BMI underweight, normal, overweight, dan obesitas yang merata. Data PPJ dan IPSS pasien diperoleh dari rekam medis mengacu pada diagnosis akhir utama. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearmannnn.
Hasil: Dari 28 sampel pasien PPJ di RSUD Dr. Moewardi tahun 2016-2017 yang diteliti, didapatkan hubungan tidak signifikan antara BMI dan IPSS (Sig. (2 ekor) = 0.478) dan terdapat korelasi yang sangat rendah antara BMI dan IPSS (? = 0.140).

Simpulan: Tidak ada hubungan antara body mass index dengan international prostate symptom score pada penderita pembesaran prostat jinak di RSUD Dr. Moewardi tahun 2016-2017.

Kata Kunci: body mass index, PPJ, IPSS