Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah realisasi tindak tutur asertif dalam dialog film “Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss ! Part 1” (2) Bagaimanakah realisasi tindak tutur direktif dalam dialog film “Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss ! Part 1” dan (3) Bagaimanakah realisasi pelanggaran prinsip kesantunan dalam dialog film “Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss ! Part 1”.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan realisasi tindak tutur asertif dalam dialog film “Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss ! Part 1” (2) Mendeskripsikan realisasi tindak tutur direktif dalam dialog film “Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss ! Part 1”dan (3) Mendeskripsikan pelanggaran prinsip kesantunan dalam dialog film “Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss ! Part 1”.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pragmatik. Sumber data penelitian ini adalah film “Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss ! Part 1” yang diperoleh dengan cara mengunduh film melalui web www.LK21.com. Adapun data dalam penelitian ini adalah dialog percakapan dalam film Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss ! Part 1 yang sudah ditranskrip oleh penulis beserta konteks yang melingkupinya. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode simak dan teknik catat. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis padan pragmatik dan teknik analisis kontekstual. Teknik penyajian analisis dalam penelitian ini menggunakan metode penyajian informal.
Simpulan yang bisa diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Terdapat 5 subtindak tutur asertif dalam penelitian ini, yaitu menegaskan, menguatkan, menduga, mengumumkan, dan mendesak (2) Terdapat 6 subtindak tutur direktif dalam penelitian ini, yaitu memohon, meminta, menganjurkan, memberi perintah, menuntut, melarang dan (3) Pelanggaran terhadap maksim kesantunan yang terdapat dalam dialog film Warkop DKI Reborn : Jangkrik Boss ! Part 1 terdiri dari 5 submaksim, yaitu maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, dan maksim kesepakatan.
