;

Abstrak


Peranan Sektor Pertanian dalam Pembangunan Ekonomi di Kabupaten Sukoharjo


Oleh :
Tuminem - S641508014 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan  untuk mengidentifikasi  dan  mengetahui peranan sektor   pertanian   dalam   pembangunan   ekonomi   di   Kabupaten   Sukoharjo. Penelitian menggunakan analisis Location Quotient   (LQ), Shift Share Analysis (SSA), dan Analisis  Input-Output (IO). Data yang digunakan adalah data PDRB Kabupaten Sukoharjo dan Jawa Tengah tahun 2012-2017 atas dasar harga konstan 2010 serta Tabel Input-Output Kabupaten Sukoharjo Tahun 2012 atas dasar harga total produsen.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor non basis di Kabupaten Sukoharjo, artinya sektor ini belum   mampu mencukupi  kebutuhan  lokal  masyarakat  sehingga  untuk  memenuhinya  harus impor  dari  luar  wilayah.    Apabila  dibandingkan  dengan  sektor  yang sama  di Provinsi Jawa tengah, sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo tumbuh lebih lambat dan tidak memiliki daya saing. Sektor pertanian  memiliki nilai keterkaitan ke belakang paling rendah dibandingkan sektor yang lain sedangkan nilai keterkaitan ke depan relatif tinggi yaitu menempati posisi ketiga setelah sektor industri pengolahan serta sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian mempunyai peran yang lebih besar sebagai penyedia input bagi sektor lain dibandingkan sebagai pengguna output sektor lain. Dengan kata lain sektor pertanian lebih berperan mendorong perkembangan sektor hilir daripada sektor hulunya.  Sektor pertanian memiliki angka pengganda output terendah, sedangkan angka pengganda pendapatan dan angka pengganda kesempatan kerja masing-masing menempati peringkat ke delapan  dan  ke  lima.  Berdasarkan  kriteria  sektor  pertanian  di  Kabupaten Sukoharjo termasuk dalam prioritas ke V (prioritas terakhir). Di sektor pertanian sendiri, sub sektor peternakan memiliki nilai keterkaitan ke belakang paling tinggi sedangkan sub sektor tanaman pangan memiliki nilai keterkaitan ke depan paling tinggi. Disamping itu, sub sektor peternakan memiliki angka pengganda tertinggi baik output, pendapatan, maupun kesempatan kerja dibandingkan sub sektor pertanian yang lain sehingga menjadi prioritas.