Abstrak


Aspek-aspek linguistik sebagai pengungkap budaya masyarakat pemahat dusun Prumpung, desa Tamanagung, kecamatan Muntilan, kabupaten Magelang


Oleh :
Linda Fatmala - B0215036 - Fak. Ilmu Budaya

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah: (i) bagaimanakah bentuk satuan lingual pada ekspresi verbal yang digunakan oleh masyarakat pemahat; dan (ii) bagaimanakah makna kultural, pola pikir, dan cara pandang masyarakat pemahat terhadap dunia luar?
    Data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua. Pertama adalah data primer yang dibagi menjadi dua, yaitu data lisan dan data praktikal. Data lisan berupa tuturan masyarakat pemahat, sedangkan data praktikal berupa fenomena bahasa dan budaya yang ada di Dusun Prumpung. Kedua adalah data sekunder. Data sekunder berupa catatan, penjelasan, dan data kependudukan. Adapun sumber data yang digunakan juga terbagi menjadi dua. Pertama sumber data primer, berupa masyarakat pemahat yang diwakili oleh empat informan. Kedua sumber data sekunder, berupa film dokumenter, buku-buku, dan laporan penelitian yang pernah dilakukan di Dusun Prumpung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode penyediaan data yang dilakukan adalah observasi partisipasi dan metode cakap. Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan dan etnografi. Selanjutnya, metode penyajian hasil analisis data menggunakan formal dan informal.
    Hasil dari penelitian ini ditemukan bentuk satuan lingual berupa kata dan frasa yang digunakan oleh masyarakat pemahat. Bentuk kata berjumlah 47 dengan jenis bentuk dasar, kata berimbuhan, kata reduplikasi, dan pemajemukan. Bentuk frasa berjumlah dua, yaitu endosentris subordinatif dan koordinatif. Kedua satuan lingual tersebut digolongkan menjadi dua, yaitu monomorfemis (23 satuan) dan polimorfemis (24 satuan). Selain itu, ditemukan adanya nilai-nilai luhur budaya Jawa pada masyarakat pemahat seperti semèdi, ngayep, dan pasa mutih.

Kata kunci: masyarakat pemahat, dusun Prumpung, etnolinguistik