Abstrak


Kadar Karbon pada Tanah Sawah Organik dan Konvensional Serta Pengaruhnya Terhadap Aktivitas Biologis di Desa Beji, Kecamatan Nguntoronadi


Oleh :
Mutiara Syalma - H0215030 - Fak. Pertanian

Produksi padi dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah ketersediaan karbon sebagai sumber nutrisi kehidupan jasad renik di dalam tanah. Saat ini kondisi lahan di beberapa desa di wilayah Kecamatan Nguntoronadi tersebut dalam keadaan kritis. Kondisi ini dikarenakan adanya degradasi lahan yang menyebabkan terjadinya pengikisan lapisan permukaan tanah, dimana lapisan permukaan tanah mengandung banyak bahan organik yang merupakan sumber ketersediaan karbon didalam tanah. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukanlah suatu penelitian mengenai kadar karbon dan aktivitas biologi dalam pengelolaan sawah organik dan konvensional khususnya di Desa Beji, Nguntoronadi, Wonogiri sehingga selanjutnya dapat diketahui pengelolaan lahan yang dapat mempertahankan atau meningkatkan fungsi tanah menjadi optimal. Sehingga dengan adanya penelitian ini dapat diketahui kadar C (Karbon) pada tanah sawah yang dikelola secara organik dan konvensional serta mengetahui korelasi antara kadar karbon terhadap aktivitas biologis pada tanah sawah yang dikelola secara organik dan konvensional Di Desa Beji, Kecamatan Nguntoronadi. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Beji, Nguntoronadi, Wonogiri dan analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah, dan Laboratorium Biologi dan Bioteknologi Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Penelitian dilaksanakan mulai September 2018 sampai November 2018. Penelitian dilakukan dengan cara deskriptif eksploratif yang pendekatan variabelnya dilakukan melalui survei lahan di lapang dan didukung hasil analisis tanah di laboratorium. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji T dengan taraf kepercayaan 5?n melakukan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan kesuburan tanah antara sawah yang pengelolaannya secara organik dengan lahan sawah yang pengelolaannya secara konvensional. Dibandingkan dengan sawah konvensional, sawah organik meningkatkan C-organik 1.8% ; C-Mikroba 0.61 ?g g-1 ; Total Populasi Mikroba 4.8 X 103 CFU ml-1 ; dan Respirasi tanah 51.43 mg CO2-1. Sedangkan sawah konvensional meningkatkan N total sebesar 0.60%. Pengelolaan sawah secara organik merupakan hal yang tepat untuk meningkatkan kesuburan tanah.