Abstrak


Pengembangan model Cooperative Personal Social Learning (COPERSOL) pada pembelajaran fikih di madrasah tsanawiyah di kota Semarang


Oleh :
Ismail - T811108007 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan kondisi terkini pelaksanaan pembelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah di Kota Semarang terkait proses dan hasilnya; (2) mendeskripsikan prosedur dan hasil pengembangan model Copersol beserta kelayakannya  pada pembelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah di Kota Semarang; dan (3) mengetahui keefektifan model Copersol pada pembelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah di Kota Semarang.
Penelitian dilakukan pada 2016 dengan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Prosedur pengembangannya yaitu Model ADDIE, terdiri dari (1) Analyze; (2) Design; (3) Develop; (4) Implement; dan (5) Evaluate. Pengumpulan data memanfaatkan teknik dokumentasi, angket, penilaian, wawancara, observasi,  dan  tes.  Teknik  analisis  datanya  yaitu  analisis  deskriptif.  Analisis kelayakan  model  menggunakan  skor  kriteria  dan  analisis  tes  kompetensi  Fikih melalui t-test berbantukan perangkat lunak SPSS Statistics 17.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pada tataran proses, pembelajaran Fikih didominasi teacher-centered dan penerapan metode pembelajaran inovatif belum menjadi kebiasaan. Pada tataran hasil, pencapaian pembelajaran Fikih lebih mengarah  ke  ranah  kognitif;  (2)  pengembangan  model  Copersol  menghasilkan produk berupa buku panduan model Copersol Fikih Kelas VII MTs untuk guru dan siswa. Di dalamnya, tujuan pembelajaran sudah diarahkan pada penguasaan untuk ranah afektif, kognitif, dan psikomotor. Setelah divalidasi oleh pakar di bidang metodologi dan materi, hasilnya termasuk pada kategori sangat layak digunakan; dan (3) Model Copersol efektif diterapkan dalam pembelajaran Fikih di Kelas VII Madrasah Tsanawiyah di Kota Semarang berdasarkan hasil uji t (t-test) bahwa ada perbedaan rata-rata nilai tes siswa pada ranah afektif, kognitif, dan psikomotor antara sebelum dan setelah penerapan model tersebut. Hal ini bisa dilihat dari nilai t hitung pada uji peningkatan kompetensi pada kelas terbatas dan luas. Pada kelas terbatas, nilai t hitung > t tabel (5,126 > 1,671) dan pada kelas yang lebih luas, nilai t hitung > t tabel (7,881 > 1,652). Sikap dan keterampilan siswa dalam pembelajaran dengan penerapan copersol juga meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan t hitung > t tabel (2,401 > 1,652) untuk peningkatan sikap siswa dan t hitung > t tabel (2,420 > 1,652) untuk peningkatan keterampilan siswa. Kajian ini berimplikasi pada (1) perlunya cakupan  tujuan  pembelajaran  yang menyeluruh;  (2)  pentingnya  pemetaan  materi pembelajaran dan kategorisasi tujuan pembelajaran; dan (3) tuntutan bagi pendidik pada segala jenjang pendidikan agar lebih kreatif dan inovatif.

Kata kunci: COPERSOL, Fikih, Madrasah Tsanawiyah, Salat