Abstrak
Pranajiwa (S.Joetida) merupakan salah satu tanaman yang dapat dikembangkan sebagai baku baku biofael (biodiesel dan bio-oih. Di Indonesia tanaman pranajiwa belum dibudidayakan secara intensif. Perbanyakan pranajiwa dengan kultur jaringan rnerupakan alternatif yang menguntungkan, karena perbanyakan dengan biji rnembutuhk.an waktu yang lama untuk perturnbuhan dan perkembangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam media dan beberapa konsentrasi BAP terhadap perturnbuhan tanaman pranajiwa secara in vitro. Penelitian diJaksanakan di Laboratorium Fisiologi dan Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta pada bulan Maret sampai Agustus 2009.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah rnacam media, yaitu: media MS (Ml) dan media WPM (M2). Faktor kedua adalah konsentrasi BAP, yaitu: 0 ppm (KO), I ppm (Kl), 2 ppm (K.2), 3 ppm (K3), dan 4 ppm (K.4). Setiap kombinasi perlakuan ditambahkan IBA 0,5 ppm dan diulang 3 kali. Data pada variabel pertumbuhan tanaman, jumlah daun dan saat muncul kalus dianalisis secara deskriptif. Data pada variabel jurnlah tunas dianalisis menggunakan analisis ragam berdasarkan Uji F taraf 5?n 1%, apabila menunjukkan pengaruh nyata maka dilanjutkan dengan DMRT dengan taraf 5?n uji regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa eksplan nodus tanaman pranajiwa mampu membentuk kalus, tunas, dan daun namun hanya beberapa eksplan yang rnampu turnbuh hingga membentuk planlet. Saat muncul kalus tercepat dihasilkan pada media MS+BAP 2 ppm dan media WPM+BAP 4 ppm. Kombinasi perlakuan media MS+BAP 4 ppm memberikan jumJah tunas terbanyak, namun tunas-tunas yang dihasilkan berukuran pendek. Kombinasi perlakuan media MS+BAP 3 ppm memberikan basil jumlah daun terbanyak.
