;

Abstrak


Pengaruh euthyroid sick syndrome terhadap mortalitas anak sakit kritis


Oleh :
Ony Sapto Pramana - S501208015 - Sekolah Pascasarjana

Latar  Belakang.  Euthyroid  Sick  Syndrome  (ESS)  adalah  perubahan  kadar hormon   tiroid pada saat tubuh mengalami stres atau sakit kritis. Di Indonesia, beberapa penelitian tentang pengaruh ESS terhadap mortalitas anak menunjukkan hasil yang berbeda dan terbatas pada anak dengan sepsis.

Tujuan. Menganalisis  pengaruh ESS terhadap  mortalitas anak sakit kritis.

Metode. Penelitian kohort prospektif dilakukan pada bulan Mei hingga Juli 2016 di PICU dan HCU anak   RS Dr. Moewardi Surakarta. Sebanyak 40 anak sakit kritis memenuhi kriteria penelitian dan  ditentukan dengan  consecutive sampling. Kadar hormon tiroid diukur menggunakan metode Enzyme Linked Fluorescent Assay (ELFA). Data skor PELOD, sepsis, penggunaan inoropik, status gizi dan angka mortalitas diambil dari rekam medis. Data dianalisis menggunakan uji statistik Chi-square, t tidak berpasangan, korelasi Spearman dan regresi logistik berganda dengan nilai kemaknaan p < 0>

Hasil. Sebanyak 52,5?alah anak laki-laki dan selebihnya perempuan.   Anak dengan penyakit non bedah sebesar 62,5?n 65%. anak dengan gizi baik. Kejadian ESS ditemukan   pada 67,5% anak dan 29,6% diantaranya meninggal. Anak dengan skor PELOD tinggi (?20) berisiko 23,29 kali mengalami mortalitas dibandingkan dengan anak dengan skor PELOD rendah (95% CI 1,57-345,37; p=0,022). Mortalitas meningkat 5,05 kali pada anak dengan ESS dibandingkan dengan anak yang tidak mengalami ESS, tetapi secara statistik tidak bermakna (95% CI 0,56-45,6; p=0,120 ).

Kesimpulan. ESS tidak  berpengaruh terhadap peningkatan mortalitas  anak sakit kritis  tetapi  skor PELOD merupakan  faktor risiko utama mortalitas.

Kata kunci: Euthyroid Sick Syndrome, skor PELOD, mortalitas, anak sakit kritis