Abstrak


Strategi pengembangan agroindustri olahan ubi kayu di kabupaten Wonogiri


Oleh :
Irfan Desto Pandoyo - H0813088 - Fak. Pertanian

Ubi kayu (Manihot utilissima) merupakan salah satu hasil komoditas pertanian  di  Indonesia  yang  digunakan  sebagai  bahan  pangan.  Kabupaten Wonogiri merupakan kabupaten dari provinsi Jawa Tengah yang   memiliki komoditas unggulan ubi kayu. Kondisi ini menunjang berkembanganya produk olahan makanan berbahan dasar ubi kayu. Olahan ubi kayu merupakan makanan khas Kabupaten Wonogiri, namun dalam perkembangannya, agroindustri olahan ubi kayu mengalami kesulitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pemasaran, merumuskan alternatif strategi pengembangan,  dan menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan olahan ubi kayu di Kabupaten Wonogiri.
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Jenis data yang digunakan adalah  data  primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan pencatatan. Sumber informan terdiri dari 20 responden yang terdiri dari 6 responden sebagai prosuden, 6 responden sebagai pemasar, 6 responden sebagai konsumen, dan 2 responden dari pemerintah yaitu Dinas KUKM dan Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri.
Metode analisis data menggunakan analisis matriks Internal External (IE), matriks Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat (SWOT), dan matriks Quantitative Strategic Planning (QSP). Hasil penelitian menunjukan bahwa pepengembangan   agroindustri   olahan   ubi   kayu   di   Kabupaten   Wonogiri berdasarkan perolehan total nilai tertimbang pada matriks IFE EFE memiliki kekuatan terbesar pada rasa produk yang enak dan khas yakni sebesar 0,387, kelemahan terbesar terdapat pada teknologi produksi yang tidak efisien  yakni sebesar  0,645,  sedangkan  peluang  terbesar  adalah  inovasi  teknologi  produksi yakni sebesar 0,645, dan ancaman terbesar adalah fluktuasi kuantitas, kualitas, dan harga ubi kayu yakni sebesar 0,484. Berdasarkan matiks IE maka diketahui bahwa agroindustri olahan ubi kayu di Kabupaten Wonogiri berada pada sel V yaitu “menjaga dan mempertahankan” dengan alternatif strategi penetrasi pasar dan  pengembangan  produk  yang  dapat  direkomendasikan  terdiri  dari meningkatkan penetrasi pasar, merintis sebuah pusat jajanan dan olahan ubi kayu khas Kabupaten Wonogiri, menjaga sifat khas produk yang disukai konsumen, melakukan strategi harga untuk menjaga loyalitas konsumen, memanfaatkan kegiatan penyuluhan dan pelatihan mengenai cara peningkatan kualitas agroindustri, menjalin kerjasama dengan stakeholder yang terkait, meningkatkan promosi produk melalui media online, dan mendorong agroindustri untuk memperbarui teknologi terkait proses produksi. Dengan demikian diketahui prioritas strategi yang dapat dilakukan oleh agroindustri olahan ubi kayu di Kabupaten Wonogiri adalah strategi mendorong agroindustri untuk memperbarui teknologi produksi dengan perolehan total nilai daya tarik  dalam matriks QSPM sebesar 6,043. Saran yang dapat direkomendasikan untuk agroindustri olahan ubi
kayu di Kabupaten Wonogiri antara lain bekerja sama dengan pemerintah melalui penyuluhan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk, memperbaiki kemasan dan tampilan produk , dan membentuk cluster agroindustri olahan ubi kayu agar saling menguntungkan