Abstrak
Pengembangan bahan ajar apresiasi prosa fiksi di Sekolah Menengah Pertama dengan pendekatan quantum learning
Oleh :
Kenang Tri Hatmo - S840907009 - Sekolah Pascasarjana
ABSTRAK
Kenang Tri Hatmo. S840907009. 2008. Pengembangan Bahan Ajar Apresiasi Prosa Fiksi di Sekolah Menengah Pertama dengan Pendekatan Quantum Learning. Tesis. Surakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menemukan permasalahan dan kebutuhan guru dan siswa SMP, perencanaan, dan prototype bahan ajar apresiasi prosa fiksi dengan pendekatan quantum learning di SMP Negeri 4 Sukoharjo; (2) mengembangkan prototype model menjadi bahan ajar apresiasi prosa fiksi dengan pendekatan quantum learning di SMP Negeri 4 Sukoharjo; (3) menguji keefektifan penerapan pembelajaran apresiasi prosa fiksi dengan pendekatan quantum learning di SMP Negeri 4 Sukoharjo; dan (4) mendeskripsikan tanggapan stakeholders terhadap keberterimaan bahan ajar apresiasi prosa fiksi dengan pendekatan quantum learning di SMP Negeri 4 Sukoharjo.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan dengan model (desain) pengembangan konseptual dengan 6 langkah, yaitu: (1) pengembangan konsep; (2) pengembangan desain produk; (3) pengumpulan materi yang diperlukan untuk produk; (4) penyusun screen mapping dari materi pembelajaran; (5) mengadakan uji coba yang meliputi: uji coba expert judgment, uji coba terbatas, dan uji coba lapangan; dan (6) distribusi hasil (bahan ajar). Prosedur pengembangan meliputi : (1) perencanaan; (2) studi eksplorasi; (3) pengembangan bentuk awal produk. Teknik pengumpulan data dengan cara : (1) wawancara; (2) observasi; (3) Focus Group Discussion (FGD); (4) tes menggunakan instrumen; dan pemberian tugas.
Teknik pengumpulan data dengan cara: (1) wawancara; (2) observasi; (3) Focus Group Discussion (FGD); (4) tes menggunakan instrumen; dan pemberian tugas. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.
Berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: (1) setelah diadakan diskusi dengan beberapa stakeholders pada FGD dinyatakan bahwa para stakeholders memberikan tanggapan positif terhadap model bahan ajar apresiasi prosa fiksi yang dikembangkjan oleh peneliti dengan poendekatan quantum learning dirasakan/diyakini sangat sesuai untuk siswa-siswi SMP, hal ini dikarenakan tugas-tugas yang ada di dalamnya bila diaplikasikan akan mampu memotivasi siwa belajar Bahasa dan Sastra dengan rasa senang, tidak membosankan, mereka mempunyai kesempatan menggunakan bahasa Indonesia secara nyata lewat kegiatan megakrabi karya sastra (cerpen dan novel), seperti: kegiatan membaca cerpen dan novel diiringi musik, sehigga pembelajaran bahasa dan sastra Indoensia tidak terasa gersang, bisa memotivasi siswa karena cukup menyenangkan, terhibur, dan menarik; (2) prototype bahan ajar apresiasi prosa fiksi tersebut telah dikembangkan melalui persiapan dan eksplorasi menjadi produk awal bahan ajar apresiasi prosa fiksi dengan pendekatan quantum learning; (3) melalui empat langkah validasi telah dikembangkan peroduk awal bahan ajar apresiasi prosa fiksi yang telah teruji validitasnya dan efektivitasnya melalui uji-t Independent dan Non-Independent, empat langkah pengembangan tersebut yaitu: (a) expert judgement; (b) pengembangan awal lapangan dan perbaikan; (c) pengembangan utama di lapangan dan perbaikan; dan (d) pengembangan operasional di lapangan dan perbaikan. Pengembangan ke-3 dan ke-4 disertai dengan uji statistik sederhana (uji-t non-independent) untuk menguji efektivitas model bahan ajar tersebut dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indoesia, hasil uji-t menyatakan terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara kemampuan apresiasi prosa fiksi siswa dengan menggunakan bahan ajar apresiasi prosa fiksi dengan pendekatan quantum learning dengan kemampuan apresiasi prosa fiksi siswa dengan bahan ajar konvensional ; dan (4) para stakeholders menyambut baik bahn ajar apresiasi prosa fiksi dengan pendekatan Quantum Learning, uji statistik menunjukkan bahwa bahan ajar yang dihasilkan efektif untuk pembelajaran apresiasi prosa fiksi di SMP.