Pernikahan pasangan yang berbeda agama di Indonesia masih menjadi kontroversi. Saat sudah berkeluarga, tidak sedikit orang tua dari keluarga beda agama yang membebaskan anak untuk memilih agamanya sendiri. Tidak jarang anak-anak dari keluarga beda agama menemui kebingungan dan hambatan lain terkait keyakinannya termasuk dalam hal pemilihan agama. Terkait dengan hal tersebut, masa remaja memiliki keunikan dan tugas perkembangannya sendiri yang dapat memengaruhi proses pemilihan agama.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan studi fenomenologi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengambilan keputusan memeluk agama yang dilakukan oleh remaja dari orang tua beda agama. Penelitian dilakukan pada tiga orang subjek di Kota Semarang. Kriteria subjek penelitian adalah berasal dari keluarga beda agama Islam dan Katolik, dibebaskan untuk memilih agama sendiri, serta melakukan pengambilan keputusan memeluk agama saat berusia remaja.
Pada penelitian ini, diperoleh hasil bahwa dua dari tiga subjek melalui serangkaian proses pengambilan keputusan yang terdiri dari tahap identifikasi masalah, perumusan alternatif-alternatif, pertimbangan risiko atau konsekuensi, pemilihan alternatif, dan evaluasi, sedangkan satu subjek belum melalui tahap pemilihan alternatif dan evaluasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa tahap perumusan alternatif berlangsung sebelum tahap identifikasi masalah dan bahkan berlanjut hingga tahap pertimbangan risiko atau konsekuensi. Pengambilan keputusan memilih agama pada para subjek penelitian merupakan bentuk konversi agama. Para subjek juga telah menunjukkan sifat kritis terkait ajaran agama yang diperolehnya. Faktor sosial yang memberi dukungan positif mendorong para subjek untuk cenderung memilih agama tersebut. Selain itu, pengalaman pribadi seperti pengalaman puncak juga berperan dalam pengambilan keputusan para subjek.
Kata Kunci: Pengambilan Keputusan, Agama, Remaja