Abstrak


Studi Komparasi antara Penerapan Model Learning Cycle 5E dan Discovery Learning terhadap Capaian Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Kognitif pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Boyolali


Oleh :
Dian Fajarwati Susilaningrum - K4313027 - Fak. KIP

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara penerapan model learning cycle 5E dan discovery learning terhadap capaian keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif siswa kelas X SMA Negeri 3 Boyolali serta  mengetahui model yang tepat dalam melatihkan keterampilan proses sains dan meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas X SMA Negeri 3 Boyolali.
    Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparasi dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian adalah siswa kelas X MIPA SMA Negeri 3 Boyolali Tahun pelajaran 2016/2017 yang terdiri dari enam kelas. Pengambilan sampel penelitian menggunakan cluster random sampling. Pembelajaran dilaksanakan pada dua kelas dengan menerapkan model learning cycle 5E dan discovery learning. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, observasi, dan dokumentasi. Uji prasyarat hipotesis menggunakan uji normalitas dan homogenitas. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t dengan taraf signifikansi 5%. Uji statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui rata-rata capaian keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif siswa. Analisis data dibantu dengan SPSS 21. Prosedur penelitian meliputi perencanaan, pelaksanaan dan analisis data.
Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan yang signifikan pada keterampilan proses sains antara penerapan model learning cycle 5E dengan model discovery learning. Perbedaan yang signifikan terdapat pada keterampilan mengamati, menafsirkan, melakukan percobaan dan mengomunikasikan. Keterampilan proses sains pada aspek mengelompokan, merumuskan masalah, menyusun hipotesis tidak menunjukan adanya perbedaan yang signifikan. Perbedaan yang tidak signifikan ditunjukan pula pada hasil belajar kognitif siswa. Keterampilan mengamati, mengelompokan, menyusun hipotesis, menafsirkan, melakukan percobaan, mengomunikasikan, dan hasil belajar kognitif memiliki capaian lebih tinggi pada model learning cycle 5E. Keterampilan merumuskan masalah memiliki capaian lebih tinggi pada model discovery learning. Kesimpulan penelitian adalah terdapat perbedaan antara penerapan model learning cycle 5E dengan discovery learning terhadap capaian keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif siswa kelas X SMA Negeri 3 Boyolali. Model pembelajaran learning cycle 5E dan discovery learning memiliki sensitivitas masing-masing dalam melatihkan melatihkan keterampilan proses sains dan meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.

Kata Kunci : keterampilan proses sains, hasil belajar kognitif, model learning cycle 5E, model discovery learning