Abstrak


Analisis Wangsalan melalui Pendekatan Semantik pada Serat Rerepen Manuhara Pupuh Dhandhanggula Karya Mangkunegara IV dan Relevansinya Sebagai Materi Ajar Bahasa Jawa SMP


Oleh :
Azis Gentur Perwita - K4214005 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan (1) pemanfaatan potensi
kebahasaan wangsalan yang terdapat pada Serat Rerepen Manuhara pupuh
Dhandhanggula karya Mangkunegara IV; (2)  makna wangsalan dalam Serat
Rerepen Manuhara pupuh Dhandhanggula karya Mangkunegara IV; (3)
relevansinya sebagai materi ajar SMP.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan
pendekatan semantik. Data pada penelitian ini berupa potensi kebahasaan yang
meliputi sekitaran makna, makna serta jenis wangsalan, serta KD seputar tembang
Dhandhanggula di SMP, sedangkan sumber data pada penelitian ini diperoleh
dari salinan digital Serat Rerepen Manuhara pupuh Dhandhanggula karya
Mangkunegara IV, wawancara dengan, ahli sastra, guru bahasa Jawa, dan siswasiswi

SMP. Teknik pengumpulan data dan jenis analisisnya menggunakan teori
Sutopo serta uji validitas data dengan menggunakan triangulasi teori. Peneliti
menganalisis dengan memadukan data analisis dengan data wawancara yaitu
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Serat Rerepen Manuhara pupuh
Dhandhanggula karya Mangkunegara IV mengandung: (1) Temuan potensi
kebahasaan meliputi teori tentang sekitaran makna. Sekitaran makna dalam
semantik membahas antara lain mengenai ambguitas, sinonim, hiponim serta
homonim, yang berkaitan dengan analisis wangsalan. Kelima potensi kebahasaan
ini merupakan ragam variasi dalam hubungan antara teka-teki dengan jawaban
yang disandikan; (2) Makna wangsalan hasil analisis obyek Serat Rerepen
Manuhara pupuh Dhandhanggula karya Mangkunegara IV, memperlihatkan
tentanng teori kognitivisme bahwa dalam menjawab teka-teki wangsalan tersebut
harus mempunyai wawasan akan pengetahuan obyek serta pengalaman disekitar
kita. Pada akhirnya makna yang terkandung dalam Serat Rerepen Manuhara
pupuh Dhandhanggula karya Mangkunegara IV dapat ditemukan.; (3) Kaitan
dengan materi pembelajaran yang bersumber dari KD. 4.2. Maksud dan tujuan hal
tersebut yakni agar siswa dapat mengetahui variasi bahasa yang dapat dijadikan
bahan rujukan dalam menulis syair tembang macapat Dhadhanggula, dengan
memanfaatkan potensi kebahasaan antara lain yang terdapat pada penelitian ini.
Kata kunci: analisis wangsalan, pendekatan semantik, materi ajar