Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) gaya bahasa dalam novel Bidadari Bermata Bening karya Habiburrahman El Shirazy; (2) diksi atau pemilihan kata dalam novel Bidadari Bermata Bening karya Habiburrahman El Shirazy; (3) citraan dalam novel Bidadari Bermata Bening karya Habiburrahman El Shirazy; dan (4) relevansi hasil analisis stilistika novel Bidadari Bermata Bening karya Habiburrahman El Shirazy sebagai materi pembelajaran sastra di SMA.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dan menggunakan analisis model mengalir. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa dokumen dan informan. Dokumen berupa novel Bidadari Bermata Bening karya Habiburrahman El Shirazy dan informan meliputi siswa dan guru. Pengambilan subjek penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis dokumen dan wawancara. Uji validitas yang digunakan yaitu triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis model mengalir.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) gaya bahasa paling dominan yang dimanfaatkan oleh pengarang di dalam novel adalah majas simile. Majas lain juga ditemukan di dalam novel seperti majas hiperbola, majas metonimia, majas personifikasi, majas metafora, majas sinekdoke pars pro toto, majas sinekdoke totem pro parte, majas alusi, majas eufinisme, majas epitet, majas repetisi, majas paradox, majas antitesis, majas litotes, majas ironi, dan majas sarkasme; (2) diksi atau pemilihan kata paling dominan yang dimanfaatkan pengarang di dalam novel adalah kata konotatif dan kata serapan bahasa Jawa. Diksi atau pemilihan kata lain juga ditemukan di dalam novel seperti kata konkret, kata serapan bahasa Inggris dan bahasa Arab, kata sapaan khas, kata vulgar, dan kata dengan objek realitas alam; (3) citraan paling dominan yang dimanfaatkan pengarang di dalam novel adalah citraan citraan penglihatan. Citraan lain yang ditemukan di dalam novel diantaranya citraan pendengaran, citraan gerak, citraan peraba, dan citraan penciuman; dan (4) novel Bidadari Bermata Bening karya Habiburrahman El Shirazy relevan dijadikan materi pembelajaran sastra di SMA jika dilihat dari keterkaitannya dengan kompetensi dasar yang ada pada kurikulum, aspek bahasa, aspek kematangan jiwa, dan aspek latar belakang budaya siswa.
Kata kunci: stilistika, gaya bahasa, diksi, citraan, relevansi dengan pembelajaran