Abstrak


Hubungan Kadar Resistin Serum Dengan Derajat Stenosis Arteri Koronaria


Oleh :
Nining Krisyanti - S971308004 - Fak. Kedokteran

HUBUNGAN  KADAR RESISTIN SERUM DENGAN DERAJAT STENOSIS ARTERI KORONARIA


INTISARI

Nining Krisyanti*, J.B. Suparyatmo#, Dian Ariningrum#
*Program Pendidikan Dokter Spesialis Patologi Klinik Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta/
Rumah Sakit Umum Daearah Dr Moewardi di Surakarta
#Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret/ Rumah Sakit Umum Daerah Dr Moewardi di Surakarta

Stenosis arteri koronaria merupakan penebalan intima arteri koronaria akibat inflamasi kronis pembuluh darah, ditandai akumulasi  sel-sel inflamasi, vascular smooth muscle cells, lemak dan jaringan ikat. Resistin merupakan  peptida cysteine-rich secretory protein, dihasilkan oleh monosit dan sel adipose, meningkatkan sitokain proinflamatori. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan kadar resistin serum dengan derajat stenosis arteri koronaria.
Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional pada 60 pasien suspek penyakit jantung koroner usia 30 – 70 tahun, rawat inap di bagian Kardiologi
Sakit Umum Dr Moewardi  (RSDM) di Surakarta yang menjalani pemeriksaan coronary
angiography pada bulan Juni 2017. Cut off kadar resistin serum ditentukan menggunakan
receiver operating curve (ROC). Data dianalisis dengan tabel 2x2 untuk menentukan prevalence ratio, dilanjutkan analisis multivariat dengan regresi   logistik. Nilai p<0>Kejadian stenosis arteri koronaria pada penelitian ini adalah 78,3%. Cut off kadar resistin serum 6,37 ng/ml. Nilai tengah umur, indeks masa tubuh (IMT) dan kadar resistin serum berturut-turut 58,34 tahun;   23,61 kg/m2  dan 7,92 ng/ml. Analisis bivariat dan multivariat menunjukkan  PR 6,56; 95%CI: 1,705-25,263; p=0,005 dan PR 7,47; 95%CI:
1,562-35,784; p=0,012.
Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara kadar resitin serum
? 6,37 ng/ml dengan derajat stenosis arteri koronaria. Pemeriksaan kadar resistin serum
disarankan untuk pasien dengan gejala klinis PJK dan faktor risiko PJK.

Kata kunci : stenosis arteri koronaria, resistin, penyakit jantung koroner.