Abstrak


Ketidakpatuhan prinsip kerja sama dan implikatur dalam acara musik Dahsyat di RCTI (sebuah pendekatan pragmatik)


Oleh :
Permata Chintia Agve Perdana - C0213053 - Fak. Ilmu Budaya

Tujuan peneliti meneliti ini adalah untuk, (1) Mendeskripsikan wujud ketidakpatuhan Prinsip Kerja Sama pada segmen talk show dalam acara musik Dahsyat di RCTI dan (2) Mendeskripsikan bentuk-bentuk implikatur yang disebabkan oleh ketidakpatuhan Prinsip Kerja Sama pada segmen talk show dalam acara musik Dahysat di RCTI.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pragmatik. Sumber data penelitian ini yaitu acara musik Dahsyat di RCTI pada bulan Oktober
2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dialog yang berupa tuturan para pembawa acara dan narasumber utama beserta konteks yang terdapat dalam segmen talk show pada acara musik Dahsyat di RCTI pada bulan Oktober 2016. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik SBLC (Simak Bebas Libat Cakap), teknik rekam, dan teknik catat. Teknik klasifikasi data yang digunakan yaitu teknik catat berupa penomoran data untuk memudahkan pengklasifikasian dan analisis. Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis  kontekstual.  Teknik  penyajian  hasil  analisis  data dalam  penelitian  ini yaitu teknik informal, yaitu teknik penyajian analisis data dengan menyajikan kata-kata yang disusun secara sistematis untuk menafsirkan tuturan yang ada.

Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa pertama, dalam acara musik Dahsyat di RCTI yang ditayangkan pada bulan Oktober 2016, terdapat lima jenis Ketidakpatuhan Prinsip Kerja Sama. Ketidakpatuhan Prinsip Kerja Sama yang ada meliputi: melanggar maksim (maksim yang tidak dipatuhi yaitu maksim kualitas, kuantitas,  hubungan,  dan  cara);  mengalihkan  maksim  (maksim  yang  tidak dipatuhi hanya maksim kualitas); menangguhkan maksim (maksim yang tidak dipatuhi hanya maksim kuantitas); mengambangkan maksim (maksim yang tidak dipatuhi yaitu maksim kualitas, kuantitas, hubungan, dan cara); benturan antar maksim (maksim yang berbentur yaitu maksim kuantitas dan cara serta maksim kualitas dan hubungan). Kedua, jenis implikatur yang ditemukan berjumlah 20 jenis. Jenis implikatur tersebut yaitu implikatur menyatatakan pemberian saran, ajakan, penjelasan, marah, perintah, gurauan, pembenaran, rasa heran, ketakutan, pemberitahuan, pujian, penolakan, kekaguman, mengalihkan pembicaraan, larangan, sindiran, penyangkalan, penegasan, menyombongkan diri, dan ejekan