Abstrak


Pola komunikasi antara Volunteer dan Fighter komunitas childHood Cancer Care (3C) Surakarta (studi deskriptif kualitatif pola komunikasi Volunteer di komunitas Childhood Cancer Care Surakarta dalam membangun kepercayaan diri dan keceriaan pada Fighter tahun 2017)


Oleh :
Riska Rusmiasih - D1215046 - Fak. ISIP

Kanker merupakan salah satu penyakit pembunuh terbesar di dunia. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, namun juga anak-anak. Stigma masyarakat terhadap anak penderita kanker membuat anak-anak kehilangan kepercayaan dirinya karena kondisi fisik mereka. Upaya pengendalian kanker pada anak di Solo dilakukan oleh sekelompok pemuda yang terbentuk dalam sebuah komunitas bernama Childhood Cancer Care (3C) Solo. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pola komunikasi volunteer dan fighter 3C dalam membangun kepercayaan diri dan keceriaan fighter.
Penelitian ini menggunakan teori pola komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy, dimana dalam penyampaian suatu pesan oleh komunikator kepada komunikan harus memperhatikan isi pesan, media, dan sifat pesan. Dari faktor-faktor tersebut, komunikator sebagai penentu komunikasi memilih pola komunikasi mana yang akan digunakan. Pola komunikasi yang digunakan menentukan keberhasilan proses komunikasi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Pemilihan sampel informan dilakukan dengan metode purposive sampling dimana volunteer dan orangtua fighter yang dipilih sebagai informan adalah mereka yang aktif dalam berkomunikasi dan mengikuti kegiatan 3C. Peneliti mewawancarai informan yang memahami tentang objek penelitian. Data yang diperoleh diuji validitasnya menggunakan triangulasi sumber. Kemudian data tersebut dianalisis dengan menggunakan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi yang terjadi antara volunteer dan fighter komunitas 3C diantaranya adalah pola komunikasi primer yang digunakan dalam komunikasi secara langsung, pola komunikasi sekunder yang proses komunikasinya menggunakan media, pola komunikasi linear yang menunjukkan bahwa komunikasi melalui media tidak lebih efektif daripada komunikasi secara langsung, dan pola komunikasi sirkular dimana feedback yang diberikan fighter sebagai komunikan menjadi kunci kesuksesan proses komunikasi. Pola komunikasi tersebut digunakan berulang-ulang sesuai dalam proses penyampaian pesan oleh volunteer kepada fighter komunitas 3C Surakarta.

Kata Kunci:  Pola Komunikasi, Anak Penderita Kanker, Kepercayaan Diri dan Keceriaan