;

Abstrak


Valuasi Ekonomi Jasa Lingkungan Dan Pertanian Sebagai Sumber Daya Hutan Lindung Di Kalibiru Kulon Progo


Oleh :
Andy Arsalan - A131508003 - Sekolah Pascasarjana

Abstrak

Hutan Kalibiru di Kabupaten Kulon progo mengalami deforestasi pada periode tahun
1965-2000 dan mencapai puncaknya pada tahun 1997-2000. Penyebab deforestasi
tersebut antara lain ilegal loging dan konsumsi kayu bakar berlebih. Dampak deforestasi
antara lain 1) perubahan iklim dan peningkatan pemanasan global; 2) cadangan air mulai
berkurang; 3) hilangnya keanekaragaman hayati; dan 4) degradasi lahan. Ilegal loging
saat ini sudah tidak ada, namun deforestasi telah menyisakan lahan kritis seluas 165,76
Ha di Kecamatan Kokap. Masyarakat perlu memiliki kesadaran untuk ikut dalam
konservasi dan pelestarian Hutan Kalibiru. Kesadaran tersebut dapat ditumbuhkan
dengan mengetahui dampak ekologis deforestasi dan melakukan valuasi terhadap nilainilai

sumber daya hutan. Sumber daya hutan yang dinilai secara rendah dapat
menimbulkan eksploitasi berlebih, terutama kayu. Valuasi kawasan hutan dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar nilai-nilai ekonomi sumber daya hutan,
selanjutnya dapat digunakan sebagai sumber kebijakan pengelolaan hutan secara
berkelanjutan. Kegiatan agroforestri dan ekowisata dipilih untuk divaluasi karena
mempunyai manfaat secara langsung terhadap ekonomi masyarakat sekitar Hutan
Kalibiru. Penyimpanan karbon dipilih untuk divaluasi karena mempunyai peran penting
dalam mengurangi emisi karbon dan dapat mengurangi dampak perubahan iklim. Tujuan
penelitian 1) melakukan valuasi ekonomi terhadap nilai pertanian, 2) melakukan valuasi
ekonomi terhadap nilai ekowisata, dan 3) melakukan valuasi ekonomi terhadap nilai
simpanan karbon Hutan Kalibiru. Analisis nilai ekonomi pertanian dengan metode harga
pasar, nilai ekonomi ekowisata dengan travel cost method (TCM), dan nilai ekonomi
simpanan karbon dengan metode tidak langsung (non-destruktif) yaitu dengan
menggunakan rumus alometrik yang telah dikembangkan. Hasil penelitian 1) nilai
ekonomi pertanian sebesar Rp39.687.500 per tahun yang diperoleh dari komoditas
pertanian yang masih ditaman; 2) nilai ekonomi ekowisata sebesar Rp712.331.189.711
per tahun yang dihitung berdasarkan variabel terikat jumlah kunjungan dan variabel bebas
biaya perjalanan, tingkat pendidikan, dan pendapatan; dan 3) nilai ekonomi simpanan
karbon sebesar Rp104.853.479,93 per tahun yang sebagian besar diperoleh dari pohon
dominan antara lain Jati, Sono keling, Pinus, Kayu putih, dan Mahoni.
Kata kunci: kalibiru, valuasi, harga pasar, TCM, karbon