;

Abstrak


Determinan Perilaku Seksual Berisiko pada Remaja Pra-Nikah di Kabupaten Boyolali dengan Pendekatan Teori Sosial Kognitif


Oleh :
Bela Novita Amaris Susanto - S026108008 - Sekolah Pascasarjana

Abstrak

Latar Belakang: Perilaku seksual pada remaja merupakan persoalan yang multidimensional, dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya sekolah. Mayoritas remaja melakukan perilaku seksual berisiko pertama kali saat di tingkat Sekolah Menengah Atas yaitu pada usia 15 -18 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis determinan perilaku seksual berisiko pada remaja pranikah di Kabupaten Boyolali dengan pendekatan teori sosial kognitif.
Subjek dan Metode: Penelitian studi analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di SMA/SMK di Kabupaten Boyolali dari bulan Oktober hingga November 2018. Sebanyak 200 subyek penelitian diambil menggunakan cluster random sampling. Variabel dependen adalah perilaku seksual berisiko. Variabel independennya adalah pengetahuan, sikap, efikasi diri, pemahaman tentang agama, pengawasan orang tua, akses informasi, norma subyektif. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan regresi logistik multilevel dengan Stata 13.
Hasil: Perilaku seksual pranikah menurun dengan pengetahuan tinggi (b= -3.33; 95% CI= -5.88 hingga – 0.79; p= 0.010), sikap positif (b= -5.16; 95% CI= -8.63 hingga - 1.70; p= 0.004), efikasi diri kuat (b= -4..65; 95% CI= -7.37 hingga -1.94; p= 0.001), pemahaman tentang agama baik (b= -3.95; 95% CI= -6.82 hingga -1.10; p= 0.007), pengawasan orang tua yang ketat (b= -3.70; 95% CI= -6.60 hingga -0.80; p= 0.012), paparan akses informasi tinggi (b= -3.61; 95% CI= -6.10 hingga -1.12; p= 0.004), norma subyektif positif (b= -2.43; 95% CI= -4.60 hingga -0.25; p= 0.029). Sekolah memiliki pengaruh konstektual yang kecil pada perilaku seksual berisiko dengan ICC<0>Kesimpulan: Pengetahuan tentang perilaku seksual tinggi, sikap terhadap seksualitas positif, efikasi diri kuat, pemahaman tentang agama baik, pengawasan orang tua tinggi, paparan akses informasi tinggi dan norma subyektif positif secara negatif berkaitan dengan perilaku seksual pranikah dan secara statistik signifikan. Sekolah memiliki efek konstektual yang kecil pada perilaku seksual berisiko.

Kata Kunci : Perilaku seksual berisiko, sekolah menengah atas, remaja, analisis multilevel