Abstrak


Kajian Pragmatik Tindak Tutur Direktif Pada “Ayat-Ayat Kisah” Dalam Alquran


Oleh :
Rochmat Budi Santosa - T130809004 - Sekolah Pascasarjana

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tindak tutur direktif pada ayat-ayat kisah-kisah dalam Alquran. Secara spesifik tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan 1) apa sajakah sub-tindak tutur direktif yang terdapat dalam ayat-ayat kisah dan sub-tindak tutur direktif apa yang dominan? 2) bagaimanakah cara pengungkapan tindak tutur direktif yang terdapat dalam ayat-ayat kisah secara langsung atau tidak langsung, literal atau nonliteral? 3) kisah apakah yang paling dominan ditemukan tindak tutur direktif? mengapa?
Penelitian ini menggunakan metode analisis isi (content analysis). Sasaran penelitian ini adalah teks ayat-ayat yang berisi kisah-kisah yang terdapat dalam Alquran. Penelitian ini menekankan pada masalah menemukan makna ayat secara pragmatik, maka bentuk penelitian yang dilakukan adalah penelitian analisis isi. Data dalam penelitian ini adalah seluruh ungkapan yang berupa ayat-ayat yang berisi kisahkisah dalam Alquran yang mengandung tuturan-tuturan direktif dan sub-sub direktifnya. Di samping itu data yang berupa konteks-konteks yang melatarbelakangi
kemunculan ayat-ayat kisah dalam Alquran juga disertakan. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan tiga tahap analisis, yaitu (1) analisis awal, (2) analisis siklus, dan (3) analisis jalinan. Analisis data dengan mengelompokkan tindak tutur direktif menjadi 6 (enam) sub-direktif dari teori Bach dan Harnish yakni; questions, requirement, prohibitive, permissives, advisories, dan requestives. Hasil analisis menunjukkan sub-direktif questions ditemukan sebanyak 9 pertanyaan yakni bertanya apakah, tidakkah, mengapa, bolehkah, siapakah, adakah, manakah, patutkah, dan maukah. Untuk subdirektif requirement terdapat 61 jenis perintah. Perintah berdoa merupakan perintah yang paling banyak (24 ayat) dan perintah memperhatikan menempati posisi kedua dengan 21 ayat. Tentang sub-direktif prohibitives, ditemukan 19 jenis larangan. Subdirektif permissives, ditemukan 2 ayat yakni membolehkan untuk menjalankan(1 ayat) dan membolehkan menghukum (1 ayat). Sub-direktif advisories terdapat 2 jenis menasihati yakni menasihati untuk takut azab Allah (1 ayat). Tidak ditemukan sub- direktif requestives dalam penelitian ini. Dalam hal cara pengungkapan, cara langsung literal ditemukan sebanyak 103 ayat atau 46%. Cara pengungkapan langsung non literal sebanyak 8 ayat atau 3%. Cara pengungkapan tidak langsung literal menempati posisi kedua yaitu sebanyak 88 ayat atau setara dengan 39%. Terakhir, cara pengungkapan tidak langsung non literal sebanyak 27 ayat atau sebesar 12?ri total data. Kisah Musa mendominasi ditemukannya tindak tutur direktif yakni terdapat 61 ayat, dengan rincian 3 ayat berupa sub-direktif questions, 50 ayat berupa requirement, dan 8 ayat berupa prohibitives.
Kata-kata kunci : Tindak tutur direktif, ayat-ayat kisah, Alquran