Abstrak


Pengolahan Limbah Cair Industri Batik dengan Memanfaatkan Fitoremediasi Eceng Gondok dengan Adsorben Ampas Tebu, Sekam Padi, dan Arang Bambu


Oleh :
Koosdaryani - T630809004 - Sekolah Pascasarjana

Abstrak

Industri kecil batik banyak berkembang di beberapa kota di Indonesia saat ini. Peningkatan aktivitas industri batik memiliki dampak samping berupa peningkatan pencemaran air di lingkungan sekitar. Indikasi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh air limbah industri batik dapat ditemukan di sungai-sungai yang merupakan sumber utama kegiatan pertanian, perikanan dan yang utama menjadi sumber air baku air bersih.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan fitoremidiasi eceng gondok dengan adsorben ampas tebu, sekam padi, dan arang bambu, dalam meningkatkan kualitas air dengan menurunkan nilai BOD, COD, TSS , dan TDS air limbah, setelah melalui bak reaktor batch yang berisi eceng gondok serta melalui reaktor kolom yang berisi ampas tebu, sekam padi dan arang bambu. Dari sisi pemilihan bahan, eceng gondok memiliki keuntungan karena merupakan gulma air yang sangat merugikan perairan. Ampas tebu dan sekam padi juga merupakan limbah pertanian yang hanya dibuang saja, sedangkan arang bambu mudah didapat dan mudah dibuat. Air limbah batik diperoleh dari sentra industri kecil batik di Wiradesa Pekalongan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, air limbah industri batik yang diolah menggunakan bak reaktor batch berisi eceng gondok serta melalui reaktor kolom yang masing-masing berisikan ampas tebu, sekam padi dan arang bambu mampu mereduksi zat warna serta menurunkan nilai BOD, COD, TSS dan TDS. Penyerapan air limbah industri batik oleh eceng gondok dan arang bambu mampu mereduksi paling besar penurunannya terhadap nilai BOD, COD, TSS dan TDS. Hal ini ditunjukkan dengan penurunan nilai pH dan konduktivitas pada tipe kolom 3 (kolom arang bambu) sebesar 2,9 dan 2491 µmhos/cm untuk konduktivitas. Dengan demikian, diharapkan hasil penelitian yang penulis lakukan dapat bermanfaat sebagai bahan acuan dan dapat diterapkan sebagai model pengolahan air limbah industri batik di Indonesia yang gampang dan murah penerapannya.