;

Abstrak


Pengembangan model pembelajaran sejarah berbasis integrasi nilai-nilai kearifan lokal seni turonggo yakso melalui two-stay two-stray dengan pendekatan argumentasi moral untuk meningkatkan kecerdasan ekologis di SMA Negeri Kabupaten Trenggalek


Oleh :
Nenin Al Alaz - S861702009 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk 1. Mendeskripsikan model pembelajaran yang telah digunakan di SMA Negeri Kabupaten Trenggalek; 2. Mengembangkan model pembelajaran sejarah berbasis integrasi nilai-nilai kearifan lokal seni Turonggo Yakso melalui two-stay two-stray dengan pendekatan argumentasi moral; 3. Mengembangkan dan menguji efektifitas model pembelajaran sejarah berbasis integrasi nilai-nilai kearifan lokal seni Turonggo Yakso melalui two-stay two-stray dengan pendekatan argumentasi moral di SMA Negeri Kabupaten Trenggalek.  Penelitian ini merupakan penelitian R&D dengan model penelitian 4D. Subyek penelitian dalam pengembangan model ini adalah tiga sekolah di Kabupaten Trenggalek diantaranya SMAN 1 Panggul, SMAN 2 Trenggalek, dan SMAN 1 Karangan. Fungsi dari ketiga sekolah tersebut diantaranya pada uji terbatas dilakukan di SMAN 1 Panggul, uji luas dilakukan di SMAN 1 Karangan dan uji efektifitas dilakukan di SMAN 2 Trenggalek sebagai kelompok kontrol dan SMAN 1 Panggul sebagai kelompok eksperimen. Populasi yang digunakan sebanyak 250 peserta didik masing-masing berasal dari tiga SMAN Kabupaten Trenggalek. Pemilihan sekolah didasarkan pada tingkat kesetaraan hasil UN yang di cross check melalui kegiatan penelitian pendahuluan berupa pretest yang menunjukkan nilai yang tidak jauh berbeda. Kegiatan pendahuluan dilakukan dengan metode kualitatif yang dilakukan melalui wawancara, observasi, analisis dokumen dan penyebaran kuisoner. Metode kuantitatif dilakukan dengan quasi eksperimen dengan menggunakan subyek kelompok kontrol dan eksperimen untuk menguji efektifitas model yang dikembangkan.   Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Pembelajaran sejarah di lapangan kurang dapat mendorong peserta didik untuk melakukan upaya pemeliharaan lingkungan, 2) Proses pengembagan model pembelajaran yang diperoleh berdasarkan studi pendahuluan, pengembangan dan efektifitas model mampu mensintesakan model two-stay two-stray, pendekatan argumentasi moral, dan nilai-nilai kearifan lokal seni Turonggo Yakso, 3) Model pembelajaran sejarah berbasis integrasi nilai-nilai kearifan lokal seni Turonggo Yakso (PSTY)  terbukti efektif dalam meningkatkan kecerdasan ekologis siswa melalui uji statistik dengan signifikansi 0,001.  
Kata Kunci: Model Pembelajaran, Pembelajaran Sejarah, Nilai-Nilai Kearifan Lokal Seni Turonggo Yakso, model two-stay two-stray, pendekatan argumentasi moral, Kecerdasan Ekologis