Abstrak


Hubungan Tekanan Panas dan Konsumsi Air Minum Saat Kerja dengan Status Hidrasi pada Pekerja Bagian Produksi PT JAPFA Comfeed Indonesia TBK. Unit Sragen


Oleh :
Iryatika Nurhasanah - R0215053 - Fak. Kedokteran

Abstrak

Latar Belakang : Paparan panas yang terlalu tinggi  dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan penyakit akibat kerja salah satunya gangguan hidrasi berpotensi terjadi dehidrasi. Dehidrasi menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh, karenanya perlu minum untuk menyesuaikan jumlah air yang hilang dalam tubuh guna menyeimbangkan cairan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adakah hubungan antara tekanan panas dan konsumsi air minum saat kerja terhadap status hidrasi di PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Sragen.
Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pekerja bagian produksi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Sragen sebanyak 48 orang.  Pengumpulan data dengan pengukuran ISBB menggunakan Heat Stress Area untuk mengukur tekanan panas dan berat jenis urine (BJU) untuk mengukur status hidrasi, menggunakan lembar form untuk mendata jumlah konsumsi air minum saat kerja. Analisis bivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji korelasi Spearman.
Hasil : Untuk hasil uji hubungan tekanan panas dengan status hidrasi diperoleh p = 0,982, untuk menguji hubungan konsumsi air minum saat kerja dengan status hidrasi diperoleh p = 0,000 dan r = -0,620 yang menunjukkan terdapat hubungan signifikan dengan kekuatan korelasi kuat dan arah korelasi negatif. Analisis multivariat tidak dilakukan karena salah satu hasil analisis bivariat tidak signifikan.
Kesimpulan : Tidak ada hubungan tekanan panas dengan status hidrasi dan ada hubungan konsumsi air minum saat kerja dengan status hidrasi dan pekerja bagian produksi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Unit Sragen.

Kata Kunci : Tekanan Panas, Konsumsi Air Minum Saat Kerja, Status Hidrasi