;

Abstrak


Durabilitas campuran aspal dengan bahan pengikat damar


Oleh :
Thien Giang Hao - S94151508017 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK                           
 Penggunaan minyak mentah memberi pengaruh besar pada transportasi jalan aspal.
Perkerasan lentur aspal mempunyai peran penting yang memungkinkan aksesibilitas
transportasi, mobilisasi manusia dan barang serta membantu ekonomi suatu negara.
Karena minyak mentah tidak terbarukan, pengganti aspal konvensional telah
ditemukan dimana bio-aspal telah memperhatikan. Daspal adalah macam bio-aspal
karena daspal menggunakan Resin damar sebagai pengikat untuk bahan perkerasan
jalan telah dipelajari dan kesimpulannya memuaskan pengikatnya benar. Penelitian
ini meneliti sifat karakteristik daspal dan menentukan ketebalan perkerasan lentur
baru minimum yang optimal yang dibutuhkan diaplikasi di lapangan. Kandungan
daspal yang digunakan adalah 5,5?n menghasilkan penetrasi optimum 40/60.
Spesimen uji Marshall dipadatkan dengan diameter 100 mm, tinggi 80 mm dan kepadatan rata-rata 2,4 g/cm3.  
         Metode pengovenan benda uji sebagai pendekatan komprehensif digunakan
untuk mensimulasikan penuaan damar aspal dan direndam dalam air dengan suhu konstan 60 oC selama 30 menit sebelum melanjutkan dengan Marshall Testing. Tes
khusus ini dilakukan dengan tiga spesimen masing-masing untuk campuran daspal
normal, penuaan jangka pendek (STOA) dan penuaan jangka panjang (LTOA).  
        Uji lebih lanjut yang melibatkan Modulus Kekakuan Tarik Tidak Langsung (ITSM) dilakukan dengan 27 spesimen dari desain di atas pada suhu 20 oC, 30 oC dan 40 oC. Hasil percobaan menunjukkan bahwa daspal berpengaruh besar terhadap
karakteristik Marshall, semakin lama proses penuaan semakin bagus karakter yang
xii
 
dimilikinya. Modulus kekakuan kondisi penuaan jangka pendek (STOA) mencapai
nilai tertinggi dengan nilai rata-rata 19378 MPa diikuti oleh penuaan jangka
pangjaang (LTOA) 18648 MPa dan daspal normal 11156 Mpa . Menurut hasil
Indirect Tensile Stiffness Modulus (ITSM), pengamatan lebih lanjut menyimpulkan tes pada suhu 20 oC memiliki nilai kekakuan yang lebih tinggi dibandingkan suhu 30 oC dan 40 oC. Kemudian dari data hasil ITSM  masukkan dalam program Shell
Pavement Design Method (SPDM) untuk mendesain pekerasan lentur baru pada suhu 20 oC, 30 oC dan 40 oC dan hasil ketebalan daspal pada masing-masing kondisi suhu
adalah 24 cm, 30.6 cm dan 35.3 cm.
Kata kunci: SPDM, Daspal, Minimum Thickness, STOA, LTOA, ITSM,
Durabilitas.