Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam suku, ras dan budaya. Diantara kota-kota atau wilayah yang ada di Indonesia, maka semarang merupakan tempat yang memiliki beragam etnis seperti etnis Jawa, Cina, Arab dan Koja yang mana masing-masing dari etnis tersebut memiliki ciri khas tersendiri yang dapat berakulturasi budaya, seperti halnya etnis Koja dengan etnis Jawa yang ada di Purwodinatan, Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana peran tokoh dalam proses akulturasi budaya antara etnis Koja dengan etnis Jawa dan apa saja hasil akulturasi dari kedua etnis tersebut. Teori Strukturasi menjadi alat sebagai menganalisis untuk membedah bagaimana proses akulturasi antara kedua etnis tersebut. Strukturasi berfokus pada relasi agensi dan struktur dalam proses reproduksi sosial. Metode yang digunakan yakni metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Sedangkan hasil dari penelitian ini adalah peran para tokoh memang sangat besar agar terciptanya akulturasi budaya antara kedua etnis tersebut, tindakan dan perilaku tokoh menjadi contoh dan panutan untuk masyarkat untuk bertoleransi dan menghargai akan perbedaan. Relasi antara tokoh dengan struktur menjadi hal penting dalam proses akulturasi budaya yang menciptakan sebuah proses produksi dan reproduksi sistem sosial yang bersifat keberlanjutan. Selain itu, hasil dari akulturasi antara etnis Koja dengan etnis Jawa berupa makanan, pakaian, bahasa dan kesenian
