ABSTRAK
Pergeseran industri pada abad 21 menyebabkan basis industri dunia bisnis berubah dari berbasis konvensional menjadi berbasis pengetahuan dan teknologi. Modal intelektual merupakan pendekatan yang dapat digunakan untuk menilai dan mengukur aset pengetahuan daan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh corporate governance terhadap pengungkapan intellectual capital perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Proxy corporate governance difokuskan pada ukuran dewan komisaris, proporsi komisaris independen, ukuran komite audit, frekuensi rapat komite audit, dan kepemilikan publik.
Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 43 perusahaan perbankan atau 129 laporan tahunan. Pengungkapan intellectual capital diukur menggunakan item pengungkapan IC didasarkan pada framework penelitian Ihyaul Ulum (2015) yang mengadopsi indeks IFAC (1998) dan Guthrie (1999) serta menambahkan item modifikasi SK BAPEPAM KEP-431/ BL/ 2012. Hasil statistika deskripstif menunjukkan pengungkapan intellectual capital pada perbankan Indonesia sebesar 70,09%. Hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan positif variabel ukuran dewan komisari, ukuran komite audit, frekuensi rapat komite audit, dan kepemilikan publik terhadap pengungkapan intellectual capital. Namun, tidak terdapat pengaruh antara proporsi komisaris independen terhadap pengungkapan intellectual capital.
Kata kunci: Corporate governance, pengungkapan intellectual capital, perbankan indonesia
