Abstrak
Latar Belakang : Pertanian merupakan sektor industri informal yang mempunyai peran penting dalam perekonomian Indonesia. Pekerjaan petani masih dilakukan secara manual dengan sikap kerja yang tidak alamiah yang dapat beresiko terjadi kerusakan pada saraf, sendi, ligament, otot dan tendon yang disebut keluhan muskuloskeletal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada petani desa Karangbangun.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik, dengan desain cross-sectional. Responden penelitian ini adalah petani desa Karangbangun sejumlah 55 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling aksidental. Penelitian ini menggunakan formulir Ovako Working Analysis System untuk mengukur sikap kerja dan kuesioner Nordic Body Map untuk mengukur keluhan muskuloskeletal. Teknik analisis data menggunakan uji korelasi gamma.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan sikap kerja 55 responden paling banyak dalam kategori tinggi sebesar 72,7?n keluhan muskuloskeletal responden paling banyak dalam kategori sedang sebesar 50,9%. Hasil uji korelasi gamma menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal dengan nilai p = 0,002 dan kekuatan korelasi r = 0,696 yang berarti kekuatan korelasi kuat dengan arah positif, semakin tinggi sikap kerja maka semakin tinggi nilai keluhan muskuloskeletal.
Simpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal pada petani desa Karangbangun.
Kata Kunci : Sikap Kerja, Keluhan Muskuloskeletal