Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui (1) bagaimana strategi pemilik showroom dalam memperkuat modal sosial melalui FPKBL. (2) Bagaimana peran FPKBL dalam mengembangkan keberlangsungan usaha para pemilik showroom batik. Penelitian ini merupakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data berasal dari wawancara dan dokumentasi. Informan yang digunakan sebagai sumber data utama yaitu Ketua FPKBL dan pelaku usaha batik. Teknik pemilihan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik uji validitas data yang digunakan berupa triangulasi sumber. Teknik analisis data yang digunakan terdiri dari tiga tahap yaitu: reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan (1) penelitian ini telah membuktikan apa yang dikatakan Coleman, bahwa norma, arus informasi dan kewajiban serta harapan yang ada pada modal sosial, dapat digunakan untuk mengembangkan keberlangsungan usaha para pemilik showroom di Kampoeng Batik Laweyan Surakarta. (2) Keberadaan FPKBL telah menjadi sumber modal sosial bagi pelaku usaha batik yaitu pemilik showroom, karena berperan sebagai wadah organisasi, sebagai penyedia informasi sekaligus sebagai fasilitator dalam memperluas jaringan kerjasama untuk mengembangkan keberlangsungan usaha.
Kata Kunci: Keberlangsungan usaha, modal sosial, Kampoeng Batik Laweyan