Abstrak


Education Exchange dalam relasi non diplomatik Taiwan-Indonesia (2016-2017)


Oleh :
Rayniatasya Mutiara Lakhsmitha - D0414046 - Fak. ISIP

ABSTRAK

Interaksi  dan  kerjasama  dalam  Hubungan  Internasional merupakan kewajiban sebuah negara. Di era Globalisasi yang menuntut kemajuan teknologi yang pesat, telah mendorong negara-negara di dunia untuk lebih meningkatkan pengetahuan sumber daya manusia, salah satunya dengan Education Exchange. Taiwan dan Indonesia menjadi salah satu contoh negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi karena One China Policy, namun kerjasama dari segi pendidikan tetap bisa dilakukan dan dimulai sejak tahun 2004. Dalam penelitian ini akan dibahas lebih lanjut bagaimana Education Exchange bisa menjadi soft power bagi Taiwan berpedoman kepada kebijakan New Southbound Policy di era Presiden Tsai Ing-wen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan sumber data yang diambil dari studi literatur (library research) dan deep interview dengan pihak yang yang dapat memberikan data valid. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan Teori Liberalisme, Globalisasi serta konsep soft power untuk mengkaji seberapa jauh perkembangan hubungan kedua negara, kesulitan yang dihadapi, serta tujuan dibentuknya Education Exchange. Hasilnya adalah bahwa Education Exchange dalam relasi non-diplomatik dapat meningkatkan hubungan people-to-people interaction, sebagai soft diplomacy serta mewujudkan tujuan dari New Southbound Policy.

Keywords : Education Exchange, Liberalisme, New Southbound Policy, Globalisasi, soft power.