;

Abstrak


Determinan Quality of Life Pasien Hemodialisis di Kabupaten Ponorogo


Oleh :
Danies Tunjung Pratiwi - S021708007 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Latar Belakang: Chronic kidney disease (CKD) menjadi penyebab  utama  dalam  perubahan  aktivitas,  psikologi  dan  kehidupan  pasien. Dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup pasien CKD perlu dilakukan analisis pemanfaatan hemodialisis terhadap quality of life pasien sebagai langkah evaluasi pengobatan.
Subjek  dan  Metode:  Penelitain  ini  merupakan  penelitian  kuantitatif  dengan rancangan observasional analitik. Pendekatan yang digunakan adalah cross- sectional. Penelitian dilakukan terhadap 200 pasien hemodialisis di Unit Hemodialisis RSUD dr. Hardjono S. Kabupaten Ponorogo. Variabel dependen adalah quality of life pasien hemodialisis. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pembiayaan, pendapatan keluarga, status stres, social group, frekuensi hemodialisis, tingkat ketergantungan fisik dan kondisi komorbiditas. Data dikumpulkan dengan kuesioner dan dianalisis dengan regresi logistik.
Hasil: Quality if life pasien hemodialisis dipengaruhi oleh usia ? 50 tahun (b = - 1.40; CI 95% = -2.42 sampai -0.36; p = 0.008), jenis kelamin laki-laki (b = 1.48; CI 95% = 0.41sampai 2.54; p = 0.007), tingkat pendidikan tinggi (b = 1.46; CI 95% = 0.43 sampai 2.50; p = 0.006), pendapatan keluarga ? UMR (b = 1.98; CI 95% = 0.75 sampai 3.20; p = 0.002), stres berat (b= -1.73; CI 95% = -2.91 sampai -0.54; p = 0.004), jenis pembiayaan PBI (b = 1.69; CI 95% = 0.40 sampai 2.98; p = 0.010), frekuensi hemodialisis sering (b = 1.21; CI 95% = 0.20 sampai 2.22 ; p= 0.019), memiliki social group (b = 3.28; CI 95% = 1.12 sampai 9.65; p =0.031), tingkat ketergantungan fisik   mandiri (b = 1.41; CI 95% = 0.33 sampai
2.49; p = 0.011), dan memiliki komorbiditas (b = -1.25; CI 95% = -2.29 sampai -0.23; p = 0.017).
Kesimpulan: Jenis kelamin laki-laki, tingkat pendidikan tinggi, jenis pembiayaan PBI, pendapatan keluarga ? UMR, memiliki social group, frekuensi hemodialisis sering  dan  tingkat  ketergantungan  fisik  mandiri  meningkatkan  quality  of  life pasien hemodialisis. Sedangkan usia ? 50 tahun, status stres berat, dan memiliki komorbiditas menurunkan quality of life pasien hemodialisis.

Kata Kunci: Hemodialisis, quality of life, CKD