;

Abstrak


Kapasitas aerobik dan anaerobik pada anak laki-laki dan perempuan usia dini ditinjau dari ketinggian wilayah tempat tinggal di propinsi Jawa Timur


Oleh :
Abdul Aziz Hakim - A120906001 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui perbedaan kapasitas aerobik dan aerobik antara anak yang dilahirkan dan tinggal di dataran tinggi dengan anak yang dilahirkan dan tinggal di dataran rendah, (2) untuk mengetahui perbedaan kapasitas aerobik dan aerobik antara anak laki-laki, dengan anak perempuan, (3) serta untuk mengetahui pengaruh interaksi antara ketinggian wilayah dan jenis kelamin terhadap kapasitas aerobik dan anaerobik. Penelitian dilaksanakan dengan metode ex post facto dengan desain faktorial 2x2 untuk masing-masing data kapasitas aerob dan anaerob. Populasi yang digunakan adalah Kecamatan Bumiaji untuk dataran tinggi, dan Kecamatan Panceng untuk dataran rendah. Sampel yang diambil untuk penelitian sebanyak 120 siswa. Yang tediri dari dataran rendah 60 siswa (30 perempuan dan 30 laki-laki), sedangkan dataran tinggi juga 60 siswa (30 perempuan dan 30 laki-laki). Data kapasitas aerobik diperoleh dari tes Multi Stage Fitness Test (MFST/Beep Test), sedangkan data kapasitas anaerobik diperoleh dari test 50 yard. Untuk data usia, diperoleh dari sekolah dan sesuai dengan akta kelahiran siswa. Selain itu juga dilakukan pengambilan data tinggi badan, berat badan, dan persentase lemak tubuh yang didapat dari 2 tempat lipatan kulit yaitu triceps dan betis. Teknik analisis data kapasitas aerobik dan anaerobik dengan menggunakan analisis varians ANAVA 2 x 2 dengan taraf signifikansi α = 0,05. Berdasarkan hasil analisis data kapasitas aerobik menunjukkan bahwa : 1) Ada perbedaan yang signifikan antara kapasitas aerobik pada anak dari wilayah dataran tinggi dan dataran rendah, Fhitung = 6.056 > Ftabel = 3.94. 2) Ada perbedaan kapasitas aerobik yang signifikan antara anak yang memiliki jenis kelamin laki-laki dengan jenis kelamin perempuan, Fhitung = 46.524 > Ftabel = 3.94. 3) Tidak terdapat interaksi yang signifikan antara ketinggian wilayah dan jenis kelamin terhadap hasil kapasitas aerobik, Fhitung = 1.792 < Ftabel = 3.94. Sedangkan hasil analisis data kapasitas anaerobik menemukan bahwa: 1) Ada perbedaan yang signifikan antara kapasitas anaerobik pada anak dari wilayah dataran tinggi dan dataran rendah, Fhitung = 6.005 > Ftabel = 3.94. 2) Ada perbedaan kapasitas anaerobik yang signifikan antara anak yang memiliki jenis kelamin laki-laki dengan jenis kelamin perempuan, Fhitung = 82.199 > Ftabel = 3.94. 3) Terdapat interaksi yang signifikan antara ketinggian wilayah dan jenis kelamin terhadap hasil kapasitas anaerobik, Fhitung = 6.848 > Ftabel = 3.94. Diketahui juga bahwa kelompok anak dataran tinggi rata-rata lebih pendek dan lebih ringan berat badannya daripada anak-anak dataran rendah, demikian juga dengan persentase lemak tubuhnya. Implikasinya: pelaksanaan pemanduan bakat atlet untuk cabang olahraga yang memerlukan kapasitas aerob dan anaerob bagus tetapi tidak terlalu membutuhkan postur yang tinggi, sebaiknya banyak dilakukan pada penduduk di wilayah dataran tinggi, karena potensi kapasitas fisiknya lebih baik dibandingan dengan yang di dataran rendah. Kata-kata kunci : Kapasitas Arobik, Kapasitas Anaerobik, Ketinggian Wilayah dan Jenis Kelamin