Abstrak


Profil Tingkat Berpikir Geometri pada Materi Segiempat Berdasarkan Teori Van Hiele Ditinjau dari Kecerdasan Spasial Siswa Kelas VIII A MTS Negeri 5 Klaten Tahun Ajaran 2019/2020


Oleh :
Intan Dewi Muthmainnah - K1315025 - Fak. KIP

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat berpikir geometri siswa kelas VIII A MTs Negeri 5 Klaten berdasarkan teori Van Hiele ditinjau dari kecerdasan spasial siswa. Kecerdasan spasial siswa dikategorikan menjadi lima kelompok berdasarkan rentang skor yang diberikan pada instrumen tes kecerdasan spasial yang diadopsi dari buku karangan Philip Carter (2009), yaitu rata-rata, baik, sangat baik, unggul, dan luar biasa.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan peneliti sebagai instrumen kunci. Pengumpulan data dilakuan dengan tes kecerdasan spasial, tes geometri materi segiempat berdasarkan dengan indikator pada Teori Van Hiele dan wawancara berbasis tugas. Validasi data dilakukan dengan cara triangulasi (teknik dan sumber), menggunakan bahan referensi, dan pemeriksaan sejawat melalui diskusi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Penelitian ini menggunakan dua subjek dengan kecerdasan spasial baik, satu subjek dengan kecerdasan spasial rata-rata dan dua subjek dengan kecerdasan spasial di bawah rata-rata. Pengambilan subjek ini menggunakan teknik sampel bertujuan (purposive sampling) dengan beberapa kriteria berdasarkan: (1) hasil tes kecerdasan spatial, (2) hasil tes tulis geometri, (3) kemampuan komunikasi subjek (berdasarkan informasi dari guru).
Hasil penelitian adalah semua kategori subjek memiliki tingkat analisis (tingkat 1) dalam berpikir geometri. Siswa sudah mengenal sifat-sifat bangun geometri didasarkan pada analisis informal tentang bagian-bagian bangun dan atribut komponennya. Persamaan tingkat berpikir ini dipengaruhi oleh pengalaman siswa belajar dari guru. Guru mengajar dengan model pembelajaran kooperatif. Terjadinya persamaan tingkat berpikir siswa dikarenakan kurang sempurnanya pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan, sehingga menyebabkan: (1) Siswa tidak berdiskusi secara aktif, (2) Membuat pemikiran siswa menjadi terkotak-kotak sehingga menganggap suatu bangun segiempat berbeda dengan segiempat lainnya, (3) Kurangnya penekanan akan definisi oleh guru dari setiap bangun segiempat sehingga siswa tidak dapat membedakan definisi dan teorema atau sifat dari suatu bangun segiempat.

Kata Kunci : geometri, kecerdasan spasial, segiempat, Teori van Hiele, tingkat berpikir geometri