;

Abstrak


Pelaksanaan Program Pengurangan Risiko Bencana Banjir Berbasis Komunitas (Community Flood Resilience-(Cfr)) di Kota Surakarta (Studi Evaluasi Berdasarkan Model Context Input Process Product (CIPP) dan Sendai Framework)


Oleh :
Dani Bina Margiana - S251508010 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK

Bencana merupakan situasi yang terjadi secara natural, berdampak kompleks dan bersinggungan dengan aspek sosial masyarakat. Penanggulangan bencana diarahkan pada upaya pengurangan risiko bencana dan menciptakan masyarakat yang tangguh terhadap bencana (resilience). Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji secara sosiologis bentuk resiliensi (ketahanan) masyarakat terhadap bencana banjir. Menggunakan teori Adger (Adger et al., 2001) “semakin rentan sebuah sistem, maka semakin rendah kapasitas kelembagaan dan masyarakat untuk beradaptasi dan membentuk perubahan”. Kondisi resiliensi berfokus pada proses perubahan mindset masyarakat terdampak bencana banjir untuk menciptakan kapasitas SDM, lingkungan, sosial dan ketahanan ekonomi. Metode penelitian menggunakan pendekatan evaluasi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan FGD (Focus Group Discussion). Lokasi penelitian di Kelurahan Sangkrah, Kelurahan Semanggi dan Kelurahan Sewu. Hasil penelitian ini menunjukan upaya pengurangan risiko bencana dilakukan dengan mekanisme peningkatan kapasitas masyarakat untuk membentuk sistem masyarakat yang tangguh bencana. Masyarakat tangguh bencana banjir terbentuk melalui proses pemberian pengetahuan tentang kebencanaan, pelatihan dan simulasi secara bertahap dilanjutkan dengan evaluasi CIPP sebagai bentuk refleksi tentang proses pelaksanaan program CFR. Kegiatan CFR antara lain peningkatan kapasitas SDM, pembuatan vertiminaponik (teknik tanam menggunakan air), pembuatan biopori ,pemasangan sumur resapan. pembentukan SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat) dimana memiliki peran mengkordinasi pelaksanaan program dan terintegrasi dengan teknologi EWS (Early Warning System). Pola ketahanan masyarakat tersebut merefleksikan derajat kemampuan sebuah sistem kompleks yang adaptif untuk mengorganisasikan diri secara mandiri, serta derajat kemampuan sistem tersebut membangun kapasitas dan beradaptasi. Resiliensi terwujud dengan terbentuknya SIBAT yang menjalankan program CFR.
Kata kunci : bencana banjir, program CFR, CIPP, pengurangan risiko, resiliensi