Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauhmana program manajemen bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta telah responsif gender. Penelitian dilakukan dengan membahas tentang bagaimana implementasi program manajemen bencana. Penelitian ini juga menganalisis tentang bagaimana dimensi perempuan dalam identifikasi, desain, implementasi, dan evaluasi program manajemen bencana.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber data. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data interaktif dan analisis gender Harvard step 4.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program manajemen bencana di BPBD Surakarta cenderung belum responsif gender. Hal ini karena masih adanya ketimpangan gender dalam pelaksanaan progam manajemen bencana baik pra bencana, saat bencana maupun pasca bencana. Pelaksanaan program manajemen bencana oleh BPBD Surakarta tidak memanfaatkan data terpilah gender untuk melakukan analisis gender dan penyusunan rencana Anggaran Responsif Gender. Dimensi perempuan dalam identifikasi program, desain program, implementasi program dan evaluasi program manajemen bencana dengan memperhatikan kebutuhan perempuan belum diperhitungkan. Akses, partisipasi, kontrol dan penerimaan manfaat perempuan dalam program manjemen bencana masih belum terpenuhi. Sehingga, implementasi program manajemen bencana di BPBD Surakarta cenderung belum responsif gender.
Kata Kunci: Gender, Manajemen Bencana, Bias Gender