Abstrak
Usulan rancangan meja dan kursi operator bor stasiun handwork dengan pendekatan antropometri (studi kasus PT. Wangsa Jatra Lestari)
Oleh :
Aries Kuswidianto - I0302017 - Fak. Teknik
Aries Kuswidianto, NIM: I 0302017. USULAN RANCANGAN MEJA DAN KURSI OPERATOR BOR STASIUN HANDWORK DENGAN PENDEKATAN ANTROPOMETRI (Studi Kasus PT. Wangsa Jatra Lestari). Skripsi. Surakarta: Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Juli 2007.
Penerapan ergonomi dengan pengaplikasian data-data antropometri merupakan faktor penting untuk mengakomodasi keterbatasan dan kemampuan fisik manusia dalam proses perancangan fasilitas stasiun kerja. Operator mesin bor merupakan bagian dari lintasan kerja di stasiun handwork PT. Wangsa Jatra Lestari. Hasil studi pendahuluan menunjukkan munculnya keluhan otot rangka atau rasa tidak nyaman yang dominan pada bagian kaki operator bor. Hal ini disebabkan karena fasilitas stasiun kerja yang ada, tidak memberikan alternatif bagi operator bor agar dapat bekerja dalam postur kerja selain berdiri. Sehingga operator bor harus bekerja dalam postur kerja berdiri selama jam kerja. Fasilitas stasiun kerja operator yang terdiri dari meja kerja dan mesin bor, juga tidak sesuai dengan data antropometri operator bor. Dimana hal tersebut merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya keluhan otot rangka. Adanya permasalahan tersebut, maka diperlukan perbaikan dengan merancang fasilitas stasiun kerja sesuai data antropometri operator bor sehingga dapat menghindari sikap paksa pada satu postur kerja (berdiri) selama jam kerja.
Pada penelitian ini, perancangan fasilitas meja dan kursi dilakukan dengan pendekatan antropometri. Data antropometri yang dikumpulkan merupakan hasil pengukuran terhadap operator bor di stasiun handwork dan data antropometri tambahan dari Laboratorium Analisa Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri UNS. Fitur-fitur pada meja dan kursi dirancang agar dapat mendukung operator bekerja dalam postur kerja duduk atau berdiri bergantian. Rancangan table mesin bor alternatif memiliki mekanisme yang sama dengan table mesin bor aktual, perbedaannya pada ukuran luas permukaan yang lebih kecil dari table mesin bor aktual.
Hasil pengolahan data didapatkan rancangan fasilitas stasiun kerja yang terdiri dari meja dan kursi kerja serta mesin bor dengan table aktual dan table alternatif. Adanya fasilitas tersebut memberikan alternatif bagi operator agar dapat bekerja dalam posisi duduk atau berdiri mengoperasikan mesin bor dengan table sesuai produk yang dikerjakan.
Kata Kunci: ergonomi, antropometri, keluhan otot rangka, desain stasiun kerja, meja, kursi, table mesin bor, postur kerja.
xvii + 110 halaman; 77 gambar; 19 tabel; 3 lampiran
Daftar pustaka: 14 (1984-2006)